Chapter 17

1.5K 149 43
                                    

Woay, saking lamanya gak update, aku ampe lupa caranya nulis alur xixixi, udahlah ya seadanya aja, semoga kalian puas, kalo gak puas ya di puas puasin aja 🥹

HAPPY READING AYANK 💜
Jangan lupa bacanya sambil dengerin lagu yang melow ya, biar berasa cekit cekit nya, karena ini part perpisahan dengan dua pria tampan 🥹☺️🤣
•••
••

HAPPY READING AYANK 💜Jangan lupa bacanya sambil dengerin lagu yang melow ya, biar berasa cekit cekit nya, karena ini part perpisahan dengan dua pria tampan 🥹☺️🤣••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk saat ini biarlah jeon menjadi tempat berlindung An, karena tanpa An sadari berada di samping Jeon An menjadi tenang dan tidak terlalu memikirkan Jevier. 

Pagi ini An sudah bersiap, Jeon banyak sekali menyiapkan pakaian Untuk An, pria itu benar benar berbagi lemarinya, seakan An benar benar akan tinggal di kediamanan nya. 

Anarra keluar dari kamar Jeon, pria itu langsung mengamit jari An. 

"Tolong jangan tunjukan wajah seperti ini di hadapan Jevier." An mencebik, sikap posesif Jeon kambuh lagi. 

"Aku harus bicara apa nanti dengan Jevier?"

"Bicara kalau kau ingin mengakhiri semuanya." Ucap Jeon dengan tegas, seoalah An ingin cepat berpisah dari pria itu. 

"Bukankah itu terdengar sangat jahat,Jeon?" 

"Jangan fikirkan itu, dia masih punya istri pertama nya jika kau meninggalkannya." Jawab Jeon, ia benar benar gemas dengan ucapan An yang masih terkesan peduli terhadap jevier 

"Jeon kau membuatku sakit dengan bicara seperti itu." Wajah An kembali terlihat murung.

Jeon mengangkat dagu An, lalu mengusapnya dengan lembut "kau pantas mendapatkan pria yang lebih dari dia, dan itu aku." 

"Harusnya kau jangan bicara seperti itu, kau dan Jevier sama saja Jeon ,tidak ada bedanya." 

Alis Jeon mengernyit ,kenapa dari kemarin perkataan An terdengar seperti menghakiminya juga.

"Apa maksudmu?" 

"Tidak ada, lebih baik sekarang kita pergi." An melangkah meninggalkan Jeon dengan kebingungan nya. 

Tidak terlalu memikirkan perkataan An ,jeon menyusul wanitanya dengan berlari kecil. 

•••

An menatap rumah yang setahun ini sudah ia tempati, banyak sekali kenangannya dengan Jevier. 

Rumah ini adalah saksi bisu bagaimana Jevier sangat menyayangi An, sangat memajakaan An, memperlakukan An layaknya seorang ratu. 

"Kau masuklah, aku akan menunggumu di sini." Ujar Jeon, tangannya ia angkat untuk mengusap rambut halus An. 

An mengangguk samar, ia ingin membuka pintu mobil, tapi tangan Jeon mencekal nya. 

Pria itu menarik perlahan kepala An ,lalu mengecup keningnya lumayan lama.

Mr Dominant [ON GOING M+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang