Chapter 08

2.3K 184 93
                                    

Aku kembali wkwk lama yah ,maap ,udah ah gak mau banyak bacod, lagi gatel soalnya, happy reading 💜

Jangan lupa ekspresikan diri kalian setelah baca cerita ini lewat kolom komentar ya muach muach muach 😘

Panik bukan main, An takut kemungkinan kemungkinan buruk akan terjadi, bukan hal yang bagus seorang istri bermalam di rumah pria yang hanya tinggal seorang diri di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Panik bukan main, An takut kemungkinan kemungkinan buruk akan terjadi, bukan hal yang bagus seorang istri bermalam di rumah pria yang hanya tinggal seorang diri di dalamnya. Baiklah, An akan fikirkan itu nanti

Dengan sekuat tenaga yang tersisa, An berlari ke arah kamar Jeon, matanya mengabsen setiap kamar Jeon ,tapi ia tidak menemukan yang ia cari.

"Sial, di mana bajuku." An panik karena tidak menemukan bajunya yang semalam ia pakai, apa Jeon membawanya? Apa Jeon mencucinya?

An masih berusaha mencari pakaian nya, bahkan seluruh kamar Jeon An buat berantakan, wajahnya sudah pucat, pasti sekarang Jeon sudah menyuruh Jevier untuk masuk.

An mengalihkan pandangannya saat mendengar suara pintu kamar di buka, Jeon langsung menghampiri An sambil memasukan kedua tangannya, terlihat sangat santai ,tidak ada rasa panik sedikitpun dari wajahnya.

Apa pria itu sudah siap di cincang Jevier, fikir An.

"Kau tidak mau menemui suamimu?" Bahu An merosot, tubuhnya lemas seketika.

"Tidak usah takut aku bilang kepada Jevier kau hanya bermalam saja." An melotot tak percaya ,apa Jeon sungguh berani bicara seperti itu kepada Jevier.

Apa yang akan An lakukan sekarang, pasti Jevier akan sangat marah, sepertinya ia harus siap untuk membuka selangkangannya lebar lebar untuk Jevier, Anggap saja itu sebuah suap, agar Jevier tidak marah pada dirinya.

"B-baju ku di mana?" Tanya An tergagap,ia tidak punya tenaga lagi untuk bicara.

"Aku mencucinya."

"Lalu bagaimana aku menemui Jevier, tidak mungkin aku menemuinya dengan menggunakan pakaianmu."

"Jevier tidak akan masalah." Setelah mengatakan itu Jeon pergi meninggalkan An yang terpaku.

Tidak ada yang bisa An lakukan selain menemui Jevier, ia siap dengan segala resikonya, asalkan pria itu tidak meninggalkannya.

An melangkah sangat pelan, ia mengintip sedikit demi sedikit apa yang sedang Jevier lakukan di sana.

Mata An membola dengan rasa kesal yang begitu besar kepada Jeon.

Itu bukan Jevier, saat ini yang An lihat adalah Reegan dan Galen, keduanya bahkan sempat melambaikan tangan kepada An.

An tidak tau harus apa, merasa senang atau harus marah karena sudah di bohongi.

Ia kembali melangkah masuk kedalam kamar Jeon, dengan membanting pintu kamar sangat kencang, membuat Jeon tersenyum senang, karena sudah berhasil mempermainkan wanitanya.

Mr Dominant [ON GOING M+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang