Mr Dominant [ON GOING M+]

Chapter 11

Waaaah parah lama banget ini authornya up, yuuuk lemparin pake love ungu biar kapok, biar gak up lama lagi heheee

Jangan bosen kawal cerita ini sampai ENDING ya sayangku 😘
•••
••
•

Entah bagaimana awalnya mereka bisa tertidur di ranjang yang sama, tapi setelah mereka berdua pulang dari pantai, keduanya sempat berbincang.

An juga menjelaskan kepada Jeon kalau dia akan tidur di kamar ke dua, Jeon tidak boleh masuk sama sekali ke kamar yang An tempati. 

Tapi entah bagaimana caranya, sekarang Jeon tertidur di samping tubuh An, bahkan dengan leluasa memeluk tubuh mungil itu. 

An yang menyadari tubuhnya di peluk, perlahan membuka mata, pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah wajah damai Jeon yang sedang terpejam. 

Sesaat An menikmati terlebih dahulu pahatan indah itu.

 Kenapa sekarang ia tidak merasa bersalah saat Jeon berada di sampingnya, jelas jelas ia adalah istri orang lain. 

Katakan lah An tidak tahu diri, tapi bolehkah An mendapatkan kesempatan seperti ini sekali saja. 

Dulu bisa di bilang An yang paling menggilai Jeon, An yang paling dalam menaruh perasaannya kepada pria itu, mungkin rasa itu masih ada, makanya An tidak menolak keberadaan Jeon untuk sekarang, meskipun awalnya An sangat menolak kehadiran Jeon.

An tahu ini salah, berduaan di satu kamar dengan pria lain memang tidak di benarkan, tapi bisakah sebelum dia menjauhi Jeon ia ingin merasakan kembali hangatnya di dekat pria itu, dan merasakan lagi aroma nafasnya yang beraroma mint. 

Tak bosan An mengabsen wajah tampan Jeon, An sampai betah berada di posisi seperti ini.

Saat sedang fokus mengamati wajah Jeon, tba tiba bibir pria itu mengeluarkan suara. 

"Apa aku masih setampan dulu?" Tanya Jeon ,kedua kelopak matanya masih tertutup.

An yang kagetpun berusaha menjauhkan tubuhnya dari dekapan Jeon, tapi sayangnya Jeon menahan pinggan An, dia malah mendekatkan lagi tubuh nya, sampai kedua dada masing masing mereka menempel. 

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan padaku." Ucap Jeon, ia kembali menutup matanya, tangan Jeon mengusap lembut punggung An, naik lalu turun ke pinggang. 

Jeon sedikit menggoda An, iya mengusap pipi bokong An sedikit kasar ,Jeon terkekeh ia yakin saat ini mata An sedang memelototinya, tapi wanita itu tidak berusaha menyingkirkan telapak tangan Jeon dari bokongnya. 

"Jangan nakal arast." 

"Aku diam sedari tadi An, menikmati bagaimana cantiknya wajahmu di pagi hari." 

"Ya tapi tanganmu yang nakal." 

"Baiklah, beri aku hukuman sayang." Ucap Jeon serak, An seketika merinding, seluruh bulu nya berdiri.