Jangan lupa subscribe sebelum baca ya
Bab 10 Siasat licik
Langit senja mulai menampakkan semburatnya. Wajah lelah yang terlukis di barisan anak-anak muda tidak menyurutkan semangat mereka menggapai asa.
Gita dan kedua sahabatnya baru saja menyelesaikan Ospek. Berjalan beriringan, Gita dan Ela mencari keberadaan Toni.
"Hai, mau langsung pulang?" teriak Toni dari kejauhan.
"Iya, mumpung tidak ada tugas," sahut Gita diangguki Ela.
"Kalau gitu besok kita jalan-jalan aja keliling Yogya atau ke Sunday morning, gimana?" tawar Toni membuat wajah keduanya berbinar.
"Siap!"
"Oke, kita kumpul di gerbang kampus ya," imbuh Toni.
Mereka bersepakat jalan-jalan esok hari.
Drrt,drrt,
Ponsel Gita di sakunya bergetar.
"Sebentar, ada panggilan."
Gita mengerutkan dahi saat membaca nama yang ada di layar. Tak biasanya Tuan Ardi menelponnya.
"Siapa?" tanya Ela heran.
"Tuan Ardi."
"Halo, Tuan."
"Posisi dimana? Aku jemput di gerbang seperti biasa. Cepat kesini!"
"Hah," belum melayangkan protes, panggilan sudah ditutup dari seberang.
"Menyebalkan."
"Kenapa kesal, Ta?" selidik Toni.
"Tuan Ardi sudah di gerbang sana. Aku harus cepat kesana kalau tidak ingin kena amukannya."
"Sekalian kita antar," usul Toni. Sejatinya dia ingin memastikan wajah Tuan Ardi dari dekat. Memilih mengenakan maskernya, Toni tidak ingin ketahuan wajahnya. Jika laki-laki bernama Ardi itu benar suami Gita pastilah bisa mengenalinya. Mereka pernah bertengkar sebelumnya.
"Maaf, Tuan kenapa ada di sini?" tanya Gita polos tak paham maksud tuannya.
"Menurutmu? Buruan masuk, sebelum aku berubah pikiran," ucap Ardi sedikit ketus.
Ela melambaikan tangan seraya menundukkan sedikit badannya agar bisa melihat wajah Gita yang sudah berada di mobil mewah. Lain halnya dengan Toni yang berdiri termangu. Dengan jelas Toni melihat wajah Tuan Ardi.
"Benar, aku tak salah melihatnya. Dia Bintang Lazuardi, pria yang mengaku suami Gita. Benarkah, dia suaminya atau justru anak tirinya? Aargh, kenapa semuanya terlihat rumit."
"Sampai jumpa besok, ya." Gita melambaikan tangannya.
Ela dan Toni mengangguk serta melambaikan tangan.
"Kamu kenapa, Ton. Seperti melihat setan saja."
"Hush, jangan sembarangan, El!"
"Masak iya, kamu terpesona dengan wajah Tuan Ardi yang adem gitu."
"Ishh, semua wanita sama saja ekspresinya kalau lihat yang adem gitu," cebik Toni membuat Ela terbahak.
"Aku harus menanyakan Gita lagi apakah sudah dapat nama lengkap Tuan Ardi."
"Kita mau kemana, Tuan?"
"Kamu capek nggak?"
"Sedikit," ucap lirih Gita sedikit tak enak jika jawabannya tidak sesuai harapan tuannya.
"Mau aku antar pulang dulu tapi ada meeting penting dengan klien. Sepertinya waktunya mepet sekali," ucapan Ardi menyiratkan kegalauan.
"Kalau begitu saya turun sini saja dan naik ojek, Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri yang Kabur di Malam Pertama
RomanceAnggita Larasati kabur dari pernikahan karena mengira dijadikan istri kedua laki-laki seusia ayahnya. Siapa sangka kaburnya justru terdampar di rumah suaminya yang tak lain adalah anak dari laki-laki seusia ayahnya tadi. Simak ceritanya yuk. Bantu...