Empat

34 2 0
                                    

Enjoy the story~❤️

Gue pikir Jaemin bakal nanya alasan gue putus sama Jeno, tapi nyatanya dia malah diem aja. Sama kayak waktu gue gak nanggepin panggilan Jeno tadi. Mungkin dia gak mau tanya karena takut melanggar privasi gue.

Oh iya, buat yang penasaran Jaemin itu siapa? Nih, gue jawab. Jaemin itu tetangga sekaligus temen kecil gue. Cinta pertama gue juga. Gue, Mark, Haechan, Renjun sama Jaemin tuh temenan dari zaman masih bocah. Zamannya kalo main masih pada bawa dot susu.

Setelah lulus SD, Jaemin sama Tante Yoona pindah ke Yogya. Itu juga karena mau nemenin eyangnya di sana terus Tante Yoona juga mau nerusin usahanya eyang. Waktu awal pindah, gue masih suka kirim chat sama dia lewat hp Tante Yoona.

Pas SMP, kita mulai tukeran nomor pribadi. Kita udah gak pake nomor mama masing-masing karena udah punya hp sendiri. Lulus SMA, gue sempet lost contact sama dia. Gue pikir dia lupa sama gue atau dia udah punya yang baru di sana, tapi ternyata hp dia ilang.

Kalo ditanya seneng gak Jaemin balik ke Jakarta lagi? Seneng banget lah! Tapi hati gue belum lega sih, gue takut dia udah ada yang punya.

"Kok diem, Cal?" - Jaemin.

"Gak papa," gue senyum.

"Kamu takut ada yang marah kalo aku jalan sama kamu?" - Jaemin.

"Hm?"

"Kamu mau tau rahasia gak?" - Jaemin.

"Emang boleh?"

"Boleh, sini aku kasih tau" - Jaemin.

"Apa?" Gue mendekat ke dia.

"Selama ini aku nungguin cewe yang sekarang lagi makan bakso sama aku," Jaemin bisik ke gue.

"Uhuk!"

🌲🌲🌲

"Cal?" - Mami Irene.

"Ya, mi? Masuk aja, gak dikunci kok."

Ceklek

"Kamu lagi ngapain?" - Mami Irene.

"Bikin alis, mi. Kenapa?"

"Ada Om Donghae di bawah, dia nyariin kamu" - Mami Irene.

"Om Donghae? Ngapain?"

"Gak tau, kamu temuin dulu deh" - Mami Irene.

"Tanggung, mi tinggal sebelah lagi."

"Iya udah, nanti turun ya" - Mami Irene.

"Iya, mi."

Gue selesain ngelukis alisnya dulu sekalian benerin lipstick yang agak belepotan. Habis itu gue ambil hp sama dompet baru turun nyari Papi Suho.

"Tuh anaknya," - Papi Suho.

"Om, maaf lama. Tadi habis bikin mahakarya," gue senyum sambil salim sama Om Donghae.

"Om kira kamu pergi," - Om Donghae.

"Mau pergi sih, om tapi nanti."

"Sama Jeno?" - Om Donghae.

"Gak, om" gue senyum.

"Anakmu belum cerita?" - Papi Suho.

"Cerita soal apa?" - Om Donghae.

"Anakku sama Jeno kan udah putus dua hari lalu," - Papi Suho.

"Putus?? Kok anakku gak pernah cerita?? Siapa yang minta putus?" - Om Donghae.

"Jeno, om. Waktu sore kan ada cewe yang dateng ke rumah om, tapi om kayaknya belum pulang deh."

Komplek Cemara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang