Lima

30 3 5
                                    

Enjoy the story~❤️



"J-Jaemin?? Aduh, maaf-maaf. Aku gak tau kalo kamu ada di belakang, kamu gak papa?? Mana yang sakit?? Hah??"

Gue panik dong. Gue pikir tuh di belakang gak ada orang, jadi gue dengan semangat 45 ngayunin tangan gue. Meragain cara buat nonjok Jeno nanti. Tapi ternyata, di belakang ada Jaemin yang baru aja keluar dari ruangan administrasi.

"Jaem, sakitnya dimana? Jangan diem aja dong!"

"Gak ada yang sakit kok, aku cuma kaget" Jaemin senyum.

"Ih! Nyebelin deh!" Gue pukul lengan dia.

"Aduh!" Jaemin meringis.

"Gak usah pura-pura deh!"

"Yang ini beneran, Cal. Tangan kamu terbuat dari apa sih? Sakit banget," - Jaemin.

"Sakit beneran? Maaf, habis kamu nyebelin!"

"Maaf deh. Lagian kamu kenapa marah-marah sih?" - Jaemin.

"Gak papa. Oh iya, gimana? Berkasnya diterima kan?"

"Diterima kok. Aku tinggal nunggu kartu mahasiswa, sekarang mau ambil almamater" - Jaemin.

"Ayo, aku temenin."

"Kamu sini aja, aku cuma sebentar. Titip ya," Jaemin ngasih mapnya ke gue.

Habis ambil almamater, Jaemin ngajak gue makan siang. Tadi gue sempet cerita soal Jeno ke Jaemin, jadi sekarang dia ngajakin gue makan di luar. Dan sesuai dugaan, dia gak tanya apapun soal hubungan gue sama Jeno. Dia cuma dengerin gue cerita, kadang ngangguk buat respon cerita gue.

"Kamu gak papa makan di pinggir jalan begini?"

"Gak papa. Waktu di Yogya, aku lebih sering makan di angkringan daripada di cafe atau restoran" Jaemin senyum.

"Angkringan?"

"Tempat makan juga. Yang dijual tuh nasi kucing, sate-satean yang dibacem, aneka gorengan sama aneka minuman. Mulai dari yang panas sampe yang dingin ada," - Jaemin.

"Nasi kucing itu nasi pake daging kucing?"

"Bukan, Cal. Nasi kucing itu nasi yang porsinya kecil, lauknya ya sambel teri atau orek tempe" Jaemin ketawa.

"O-oh, aku gak pernah liat sih" gue nyengir.

"Di sini juga ada angkringan kok. Kalo kamu mau, nanti aku ajak kamu makan di angkringan" - Jaemin.

"Sekarang aja yuk!"

"Angkringan itu bukanya sore, Cal. Mulai dari jam 5 sore sampe subuh, ada yang cuma sampe jam 12 malem" - Jaemin.

"Oh," gue ngangguk.

"Tadi ada Jeno ya?" - Jaemin.

"Kok tau?"

"Keliatan dari kaca tadi. Dia gak gangguin kamu kan?" - Jaemin.

"Gak. Dia cuma nanya, aku kok bisa duduk di depan ruang administrasi" gue senyum.

"Tapi, kayaknya kamu tadi semangat mau nonjok dia" Jaemin giggle.

"Iya! Aku pengen banget nonjok dia, hih nyebelin!"

"Kamu nih anak taekwondo ya?" - Jaemin.

"Bukan, aku anak Mami Irene sama Papi Suho."

"Ya gak salah sih jawabannya. Tapi maksud aku, kamu ikut kegiatan taekwondo di kampus?" - Jaemin.

"Iya, kebetulan aku ketuanya. Kamu mau daftar jadi anggota??"

"Boleh. Formulirnya mana?" - Jaemin.

"Gak ada, besok aku mintain deh. Mau ikut basket gak? Mark ketua klubnya tuh."

Komplek Cemara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang