Enjoy the story~❤️
"Cal, ada Jeno di bawah tuh" - Mami Irene.
"Jeno? Ngapain?"
"Nyariin kamu, temuin dulu sana" - Mami Irene.
"Gak mau."
"Cal," - Mami Irene.
"Dia pasti mau ngomongin soal kalung kemaren, mi. Aku gak mau ah!"
"Kalung apa?" - Mami Irene.
"Dia tuh kemaren kasih aku kalung, katanya buat hadiah anniversary. Tapi kita kan udah putus, buat apa kasih aku hadiah anniversary lagi?"
"Ya, tapi gak ada salahnya kamu temuin dia dulu" - Mami Irene.
"Gak, mami aja yang nemuin dia. Bilang aja ke dia, Callista udah pergi tadi ke kampus."
"Masa kamu nyuruh mami boong? Gak mau ah!" - Mami Irene.
"Ih, mami. Sekali aja deh, ya?"
"Callista!" - Papi Suho.
"Hah, tuh papi panggil. Turun sana," - Mami Irene.
"Hih! Papi mah rese banget sih! Orang gak mau nemuin juga!"
Gue turun ke bawah sambil misuh-misuh. Pas sampe bawah, gue liat Jaemin juga ada di situ. Lagi bantuin papi buka selang buat cuci mobil.
"Tuh anaknya, lagi baca mantra kayaknya" - Papi Suho.
"Ngapain sih, pi?"
"Tuh, ada dua cowo ganteng ngapelin kamu pagi-pagi. Kamu mau nemuin yang mana dulu?" - Papi Suho.
"Pagi, Cal" Jaemin senyum ke gue.
"Pagi, Jaem" gue senyum juga.
"Cal," - Jeno.
"Apa?"
"Kenapa kalung yang aku kasih malah dibalikin?" - Jeno.
"Ya menurut kamu?"
"Aku kasih kalung itu buat hadiah anniversary kita, Cal" - Jeno.
"Apa? Pi, kuping aku gak salah denger kan? Jen, bukannya waktu itu kamu yang mutusin aku di depan Renjun sama Haechan? Kenapa sekarang malah kasih hadiah anniversary? Kamu gak lagi tidur kan?"
"Iya, aku tau ini terlambat. Tapi aku kasih itu tulus, Cal" - Jeno.
"Tulus? Gak usah ngomongin tulus deh, dia lagi manggung gak tau dimana."
"Kamu tuh sempet-sempetnya ngelawak, Cal" Papi Suho ketawa.
"Kamu terima ya kalungnya, Cal" - Jeno.
"Gak, kalungnya kamu kasih aja ke pacar kamu yang sekarang. Aku tau kok, kamu belum putus kan dari Jessi? Anak-anak bisa kamu boongin, tapi kamu gak bisa boongin aku. Aku tau sifat sama karakter kamu, Jen."
"Jeno!"
"Kebetulan tuh orangnya dateng, kamu kasih kalungnya ke dia aja. Pasti dia seneng banget."
"Oke. Kalo gitu saya pamit dulu, om" - Jeno.
"Gak mau mampir dulu, Jen?" - Papi Suho.
"Next time aja, om. Permisi," - Jeno.
"Kan, secepet itu dia bilang oke. Aku udah duga dari awal, dia tuh belum putus dari Jessi."
"Kamu ini galak banget sih, Cal? Kan kasian itu Jeno. Ya emang kalian udah putus, tapi gak boleh begitu juga dong. Gak boleh jadi musuh," - Papi Suho.
"Ya kalo dia minta putusnya pake alasan yang tepat, aku juga gak akan semarah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Cemara
FanfictionSegelintir kisah harmonis di Komplek Cemara ⚠️ Bahasa non baku