8. She's Back

2.5K 212 3
                                        

Jinan pergi mencari Shani, ia menelusuri setiap jalan dan tempat tempat yang biasa Shani kunjungi.

Sudah beberapa tempat ia kunjungi dan kini tempat terakhir yang biasa Shani datangi yaitu kantor.

Ia masuk ke dalam kantor, semua karyawan menunduk saat ia memasuki kantor dan tanpa bertanya pada resepsionis Jinan langsung menuju ke ruangan Shani.

Ceklek~

Terdapat satu lelaki yang duduk di kursi Shani. Dada Jinan seketika terasa sesak Shani tetap tidak ada.

"Jinan?" ucap lelaki itu.

"k-kak"

"iyaa?"

"c-ci Shani g kesini?" tanya nya dengan tatapan kosong.

"tdi pgi kesini nan tp abis itu dia pergi"

"tau ga perginya kemana?"

Gracio menggeleng "dia ga pernah ngasih tau dia kmna"

"makasih ya kak"

"mau nunggu disini? sapa tau dia ke kantor"

"engga deh kak aku mau pulang aj"

"beneran pulang yaa nan jgn nekat nyari cici kamu, ini udh mau magrib" himbau Gracio.

"i-iya kak" balas Jinan, ia berbalik keluar dari ruang Shani kemudian ia berjalan keluar dengan sedikit berlari juga mata yang mulai berkaca.

Ia memasuki mobilnya dan langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang tak biasanya.

"cici kmnaa?" lirihnya sembari menangis.

"aku cape cii, aku ngaku aku ga bisa hidup tanpa cici"

"berat cii rasanya"

Tiba tiba hujan turun, Jinan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang cukup sepi, ia keluar tanpa payung.

"ARGHHHHH" teriak Jinan dengan mengacak-acak rambutnya. Ia terduduk lemas di depan mobilnya.

"cici aku cape" lirihnya. Hujan terus mengguyurnya sehingga air matanya tidak terlihat.

Hujan itu tak lama tetapi hujan itu berhenti saat usai magrib, tubuh Jinan mulai menggigil dan lemah.

Ia berusaha berdiri memasuki mobilnya untuk pulang, syukur ia masih cukup kuat untuk menyetir.

Sesampainya di rumah, Jinan langsung saja membuka pintu, ia masuk dengan pakaian basah yang ia kenakan.

"assalamualaikum" tak ada yang menjawab, ia terus berjalan ingin menuju ke kamar dan ternyata tiga adiknya sedang menonton televisi di ruang keluarga.

"kak Jinan???" syok Adel.

"kak Jinan knpa basah semua kak??" khawatir Zee.

Keduanya menghampiri Jinan dan membopong Jinan untuk duduk di sofa, mereka tak peduli jika sofanya akan ikut basah.

Sedangkan Indira ia berlari mengambil handuk di kamar mandi dan berpas pasan dengan bi Sumi yang tengah menyiapkan makan malam.

"non awas kepleset" waspada bi sumi.

"knp lari lari non??" bingung bi sumi.

"kak Jinan abis mandi ujan" jawab Indira yang berlari kembali ke arah ruang keluarga.

"hah yang bener non??", melihat Indira yang sudah berlari duluan bi sumi mengikutinya.

"kak ini handuk" Indira memberikan handuk yang ia ambil.

"astaghfirullah" ucap bi sumi yang berada di belakang Indira, bi sumi berbalik lagi ke arah dapur.

"aduh kakk knpa harus mandi hujan sih kak" khawatir Zee.

Two Angels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang