12. Sarapan

2.3K 234 9
                                        

Shani yang sudah dari tadi di kamar bingung mengapa Jinan tak kunjung masuk ke dalam kamar.

Shani melirik jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.

'nih anak anak pada begadang beneran?' batin Shani.

Ia duduk termenung sejenak dan akhirnya ia memutuskan untuk mengecek adik adiknya.

Suara tv masih terdengar dari atas namun suara mereka tidak. Shani menuruni anak tangga perlahan, dari sisi belakang ia melihat tiga adiknya itu masih duduk menonton.

"dek" panggil Shani.

Tiga adiknya tidak menoleh ataupun menjawab, hingga Shani berada di depan mereka ternyata tiga gadis itu tertidur dengan posisi dua adik kecilnya bersandar pada Jinan.

"ehh tidur" ucap Shani perlahan.

"lucu bngtt haha" Shani mengeluarkan ponselnya kemudian ia mengabadikan momen itu.

"jinan" panggil Shani tetapi Jinan tak terbangun.

Shani menyenggol nyenggol tubuh mereka perlahan "dek bangunn"

"Jinan, Zee, Adel bangun" usaha Shani.

Shani menepuk pipi mereka satu persatu "Jinan, Adel, Zee heii"

Dari tiga itu akhirnya Jinan yang terbangun "cici?"

"knp tidur disini?"

Jinan melirik kanan kirinya "ketiduran ciii"

"yaudah ayo pindah"

"angkat dulu dua ini gmna mau berdiri cici" keluh Jinan.

Shani pun membantu Jinan berdiri "ayo gendong mereka ke kamar" ajak Shani.

"sebentar mata ku masih ngantuk"

"hadeh" Shani mengurungkan niatnya sejenak menunggu Jinan sadar dari tidurnya.

"aku angkat adel aja" ucap Jinan.

"iyaa"

Mereka kini mengangkat adiknya masing masing, mereka menaiki anak tangga dengan perlahan.

Untung saja kamar tiga adik kecilnya itu tidak di tutup jadi mereka langsung masuk dan merebahkan tubuh adiknya ke sisi kasur yang berada di kanan kiri Indira.

"aduhh encok pinggang" keluh Jinan.

"haha gmn ga encok adikmu udh gede gede semua"

"gede doang tp msih kayak bocil"

"tpi lucu tau nan"

Shani menutupi ketiga adiknya dengan selimut kemudian ia mencium kening adiknya satu persatu begitu pula dengan Jinan.

"ayoo ke kamar" ajak Shani.

"ayoo aku mau lanjut tidur"

Shani dan Jinan meninggal kamar tiga adiknya, Shani menutup pintu kamar adiknya kemudian ia berjalan merangkul Jinan yang ngantuk.

"kalo ga kuat begadang ga usah sok sok bgadang" ucap Shani.

"haisss ci sekali doang"

"bsok kamu blom ku izinin kuliah dulu jdi kamu bisa tidur puas"

"iyaa"

Mereka memasuki kamar mereka, Jinan langsung merebahkan tubuhnya di kasur sedangkan Shani ia duduk terlebih dahulu di meja riasnya.

"kamu besok mau ikut nganter nan?" tanya Shani sambil berkaca.

"hm? ga tau ci"

"ga usah istirahat aja, cici juga mau langsung ke kantor" ujar Shani.

Two Angels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang