Di meja makan mereka berkumpul, baru saja mereka melakukan makan malam bersama.
"yang ad pr dikerjakan dulu baru kalo mau nonton tv atau ngerjain hal lainnya lakuin" ucap Shani.
"iya ci" hanya Indira yang menjawab. Adel selesai makan langsung berdiri dan berjalan ke lantai atas.
Shani melihat kepergian Adel, ia heran dengan sikap Adel benar benar tidak bisa ia mengerti. Setelah tak lagi terlihat Adel, pandangan Shani menjadi sayu ke depan sambil memikirkan ada apa dengan Adel?.
Jinan yang paham pikiran Shani langsung meraih tangan Shani dan ia genggamnya "sabar ci" ucap Jinan.
Sedangkan Indira yang melihat momen itu merasa sangat bersalah karna ulahnya ci Shani menjadi banyak pikiran, ia menoleh ke arah Azizi seolah ia ingin bercerita namun takut.
"nanti aku tanyain ya ci Adel kenapa" ucap Zee tiba tiba, "sekarang cici istirahat aja paling itu adel mau PMS" kata Zee.
"ayo ci ke kamar" ajak Jinan yang bangkit dari duduknya.
Shani hanya menuruti dengan pandangan kosong namun pikirannya masih sama, ia berjalan dituntun oleh adik pertamanya.
Kini tersisa Zee dan Indira saja di meja makan, Zee meminum satu gelas air putih kemudian berdiri "ayo mau ke kamar gak?" tawar Zee pada Indira.
"nanti kak" jawab Indira dengan ekspresi yang sama seperti Shani.
Melihat itu Zee tak jadi pergi, ia duduk kembali memperhatikan wajah Indira "why?" tanyanya.
"gapapa kak" jawab Indira.
"bohong, kenapa?" Zee bertanya lagi.
"aku takut"
"takut apaan hei???"
"sebenarnya kak adel begitu gara aku kak"
"kamu?" heran Zee "kenapa kamu?"
"aku dikatain sama anak baru di kelas aku"
PRAKKK!! Azizi sontak memukul meja.
"kenapa kamu ga bilangg Indiraaaaaaaaaaa, a shit! kenapa si dek??? kenapa kamu ga pernah cerita apa apa hah???" tanya Azizi dengan nada tinggi karna ia emosi mendengar adiknya dibully.
Azizi berdiri, ia berjalan mondar mandir sambil mengusap ngusap mukanya kasar "ARGHHH SIALAN!!!" umpatnya.
"kakk" tangis Indira.
"bisa mu cuman nangis nangis nangis aja terus Indiraaaaa" kesal Azizi "CERITA INDIRAA CERITAAA!!!!!" emosi Azizi benar benar meledak namun ia bisa menahan sedikit suaranya.
"maaf kak" lirih Indira yang tertunduk menangis.
"terserah kakak mau ngomong ke ci Shani" Zee langsung pergi meninggalkan Indira sendirian di meja makan itu.
"aaaaa cici maaf semuanyaa maaf" tangis Indira.
*****
"CICIII" teriak Zee.
TOK TOK TOK~
"CI SHANIIII"
Ceklek~ Akhirnya pintu itu di buka oleh Jinan.
"kenapa sii ga sabaran amat bocahh" ucap Jinan namun tak dihiraukan oleh Zee karna ia langsung masuk ke kamar itu menghampiri Shani yang duduk termenung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Angels
Художественная прозаCerita ini menceritakan dua gadis yang super posesif terhadap adiknya. Mereka merupakan anak dari keluarga yang sangat kaya raya yang berarti orang tua mereka sangat sibuk sehingga itu menjadikan mereka harus hidup mandiri berlima. INI HANYA FIKSIII...