Malam tiba, keluarga besar Aran berkumpul di rumah mewahnya.
"aduhh ini cantik cantik cowoknya mana?" tanya Feni, tante kelima gadis cantik itu.
"weisss" elak Zee.
"hahahah belum ad yang pacaran ini mah satu ajaa" ujar Dara.
"samaa anak temen tante aja mau ga?" tawar Feni.
Jinan dan Shani tersenyum paksa mendengar itu. "cici ke kamar aj yuk" ajak Jinan.
"ga sopan nan lagi ngumpul semua begini"
"dri pada nanti smua yang disini nanyain tentang hal yang samaa"
Shani melirik kanan kiri, ia juga membayangkan bagaimana jika orang sebanyak ini menanyakan tentang hal itu berkali kali.
"tapii dek"
"haisss aku izin ke mama dehh" Jinan mendekat ke arah telinga Dara "maa aku sama cici ke kamar yaa?"
"ngapainnn??"
"kita ga mau nanti di tanyain cowo teruss" bisik Jinan.
Dara hanya tersenyum dan menggeleng mendengar bisikan anaknya "gapapa disini aja siapa tau kalian dapet"
"ihh mamaaaa, tau ah males" Jinan berdiri menuju keluar rumah.
"loh lohhh mau kemana?" tanya Shani. Jinan tak menjawab ia terus berjalan meninggalkan semua yang duduk di ruang itu.
"susul gih" suruh Dara. Shani mengangguk kemudian langsung menyusul Jinan.
"maa liat maa adel nakal bangett kalah nyubit indira ma" adu Zee tiba tiba.
"ADEEEEEEELLLL" tekann Dara.
"pengadu lo ah lagian Indira ga marah jugaa" pundung Adel.
"tapi mikirlah adek luu ituu"
"yee"
"udah udah ngapain malah berantem??" heran Dara.
"dia duluan"
"ya tuhan ponakan saya ngapa pada ribet ribet dahh" keluh kerabatnya.
"hahahah aku mama nya aja kaget ni anak anak udah gede tapi kayak bocil semua"
"maklum itu dar karna ditinggal lamaaa"
"hahahah iyaaa"
Di ruang itu sangat penuh dengan canda tawa, obrolan, pembahasan dan lain lainnya.
*****
Shani melihat Jinan duduk di tangga pendek teras rumahnya, ia menghampiri dan duduk di sebelahnya.
"kenapa hemm?" tanya Shani.
"gapapa kesel aja"
"yaa keselnya kenapa?"
"kan tadi aku izin toh terus kata mama gipipi disini iji sipi tii ninti dipit" celoteh Jinan.
"hahahah lucu banget sih"
Jinan sontak menoleh dan melototi Shani "kok lucu sih?!"
"memang lucu"
"apalah dia apalah"
"sensi amat, PMS?"
"cici ah"

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Angels
General FictionCerita ini menceritakan dua gadis yang super posesif terhadap adiknya. Mereka merupakan anak dari keluarga yang sangat kaya raya yang berarti orang tua mereka sangat sibuk sehingga itu menjadikan mereka harus hidup mandiri berlima. INI HANYA FIKSIII...