[menggapaimu]

4.4K 591 64
                                    

.
.
-

Author pov.

"Jen, Jen, Jen" Lisa dengan heboh mengguncang lengan Jennie.

"Hemm" dehem Jennie sambil membaca bukunya.

"Kamu tau ga cita-cita aku jadi apa?"

"Mana gue tau" sinis Jennie memutar matanya malas.

"Hehehe, menggapai kamu" kata Lisa dengan lembutnya.

"Issh apasih ga jelas, gue punya pacar asal lo tau"

"Ya sebelum jalur kuning melengkung, aku bakalan usaha menangin hati kamu" Lisa tersenyum lembut.

"Gila banget, gue ga suka sama lo" Jennie kesal melipat kedua tangannya.

"Mungkin sekarang enggak. Besok-besok kalo udah mulai suka, kamu ga bakalan biarin aku pergi satu detik pun dari sisi kamu" kata Lisa dengan percaya diri.

"Pede banget lo. Gak bakalan! Udah sana mending lo pergi aja deh, ganggu aja dari tadi" Jennie mendorong Lisa.

"Ga mau, aku maunya dekat kamu terus. Soalnya kamu cantik hihihi" cengir Lisa.

"Emang. Udah sana pergi, atau kalo enggak gue bakalan pukul lo sampe pingsan" ancam Jennie mengangkat tinjunya.

"Tinju kamu ga berasa. Coba aja" Lisa dengan santai memberikan pundaknya untuk di tinju Jennie.

Bughh

Jennie tidak memukul pundak Lisa, ia memukulnya di perut.

"Aahkk ukhuk uhuk" Lisa terbatuk memegangi perutnya.

"Rasain lo, nantangin gue sih" Jennie melipat kedua tangannya.

"Sssh sakit banget Jen, lo tega banget aah" Lisa meringis memejamkan matanya.

"Lo yang mau kan?"

"T-tapi ga di perut juga Jen. Sssh sakit"

Jennie menatap Lisa, sepetinya dia sudah keterlaluan meninju perut Lisa.

"Mmm sakit banget ya?" Jennie mengigit bibirnya.

"Pake nanya, sakit lah" Lisa mengusap-usap perutnya.

"Yaudah ayo gue obatin ke uks" tawar Jennie membuat Lisa berbinar.

"Hehehe" batin Lisa tersenyum senang.

"Hem ayo-"

"Sayang" Jaehyun pacar Jennie tiba-tiba masuk kedalam kelas Jennie dan Lisa.

Lisa berdecak kesal dalam hati, menyebalkan tiba-tiba si pengganggu datang, pikir Lisa.

"Iyah" Jennie tersenyum.

"Ayo temenin aku makan di kantin" ajak Jaehyun sambil menggenggam tangan Jennie.

Jennie menatap Lisa, ia mengulum bibirnya lalu menghela napasnya.

"Ayo. Lisa, ini beli obat pereda nyerih. Maaf ga bisa obatin perut lo" Jennie memberikan uang pada Lisa.

Lisa terkekeh, dia sama sekali tidak membutuhkan uang dari Jennie.

"Ga butuh" datar Lisa kemudian keluar dari kelas.

"Huhh" Jennie menghela nafas, dia merasa bersalah karena sekarang.

"Ayo sayang, nanti udah baikan lagi tuh anak" kata Jaehyun yang sangat hapal dengan kelakuan Lisa yang terus mendekati Jennie.

"Hemm ayo" Jennie mengangguk lalu mereka pergi ke arah kantin.

"Brengsek! Liat aja lo jahe merah, gue bakalan bongkar kebusukan lo sama Jennie! Gue ga bakalan biarin lo nyakitin Jennie!" Lisa mengepalkan tangannya kuat-kuat. Rupanya Lisa tidak benar-benar pergi, dia mengintip Jennie dari jendela kaca.

-

"Jennie, Jaehyun main di belakang kamu" Lisa mencoba mengatakan kebusukan Jaehyun.

"Haha lucu" Jennie tertawa dengan wajah datarnya.

"Serius Jennie, percaya sama aku yah, aku ga bohong Jennie. Jaehyun selingkuh di belakang kamu, dan yang lebih parahnya lagi dia selingkuh sama-"

Plak

"Cukup Lisa! Lo ga perlu jelek-jelekin Jaehyun cuman karena lo benci sama dia. Gue ga percaya! Ini cuman akal-akalan lo aja biar gue putus sama Jaehyun. Gue ga mau denger apa-apa lagi dari lo, pergi jauh dari gue, gue ga suka ko deketin, gue risih! Ngerti gak!" Jennie murkah meneriaki Lisa.

Lisa terdiam, sebegitu tidak sukanya kah Jennie sehingga dia tidak mempercayai kejujurannya? Lisa tertawa sumbang, dia menggeleng melihat Jennie yang sangat percaya pada pacarnya itu. Padahal niatnya baik ingin mengasih tau Jennie agar terhindar dari laki-laki tukang selingkuh itu.

"Kkkhh lucu yah Jen. Oke kalo lo ga percaya sama gue, mungkin lo mesti liat langsung baru lo percaya. Nanti malem di caffe xxx pacar lo yang jujur itu bakalan ketemuan sama selingkuhan dia, jangan kaget ya siapa selingkuhan pacar lo yang baik itu. Gue pergi, salam nangis" Lisa menyeringai lalu pergi dari hadapan Jennie.

"Nyesek banget hidup gue" Lisa menyentuh dadanya

"Brengsek, gue ga percaya sama lo!" Jennie mengepalkan tangannya, mulutnya boleh berkata seperti itu tapi dalam hatinya sudah menggebu-gebu ingin mendatangi caffe yang di sebutkan Lisa tadi.

-

090223😼🐥

Salam nangis, anjay keren Lis😎
Tapi dalam hati nangis 🤧

One Shoot [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang