[enam anak]

5.6K 554 52
                                    

.
.
-

Author pov.

"Huwaaaa Bundaaa, susu buat Jane mana hiks hiks"

"Dada hiks hiks Jean pipis di celana huwaaaa"

"Bunda! Jena lapar huwaaaa makan"

"Bunda, Leo mau ayam goreng. Tolong bikinin Bunda, please"

"Luis udah selesai pup Dada, tolong bantu cebokin"

"Dada, Bunda, Luca haus pengen minum please"

Semua rengekan dan teriakan anak perempuan dan laki-laki itu berasal dari anak Lisa dan Jennie.

Lisa dan Jennie mempunyai enam anak kembar sekaligus, tiga laki-laki dan tiga perempuan.  Umur keenam anak kembar itu barusan menginjak usia lima tahun, yang dimana keenamnya itu baru memasuki sekolah TK.

Anak yang lahir pertama itu Leo si gembul tukang makan, kedua Luca si cool, ketiga Luis si nakal, keempat Jane si pendiam, kelima Jean si cengeng, dan terakhir Jena si pemarah. Kalian bisa membayangkan bagaimana pusingnya Jenlisa menghadapi keenam anak kembar mereka.

Pada saat Jennie dan Lisa menjalani proses IVF, mereka meminta agar anak mereka sepasang atau kembar. Jenlisa ingin dua anak saja tapi tidak di sangka-sangka pas Jennie melakukan cek up anak yang di kandungnya melebihi dari itu, yaitu enam. Jennie dan Lisa tentu terkejut, mereka tidak menyangka tapi yang jelas mereka menerimanya dan senang anak mereka kembar enam sekaligus.

Keluarga kecil Lisa tidak kaya dan juga tidak miskin, mereka sederhana dan tentunya bahagia.

Pekerja Lisa hanya sebagai karyawan bisa di sebuah perusahaan, sedangkan Jennie hanya seorang ibu rumah tangga yang super sibuk mengurus Lisa dan keenam anak kembar nya.

Kembali ke cerita.

"Sabar nak, Bunda lagi bikin sarapan buat kalian" lirih Jennie yang tidak tidak tega mendengar tangisan anak-anak.

"Ini susu buat Jane, jangan nangis lagi ya nak" Lisa memberikan botol susu pada Jane, kemudian dengan tergesa-gesa menggendong Jean.

"Hikss hik makasih Dada" kata Jane yang di balas anggukan oleh Lisa.

"Luis tunggu dulu ya sayang, Dada ganti celana adek dulu" Lisa memberi pengertian dan Luis mengangguk mengerti.

"Oke Dada" Luis membentuk tanda oke.

"Jena sabar ya nak, bentar lagi masakan Bunda jadi" kata Jennie dengan lembut.

"Lapar Bunda" Jena memelas.

"Iya sayang, sabar yah" Jennie mengecup kening Jena.

"Eum" Jena akhirnya mengangguk dan duduk di meja makan.

"Bun, haus" Luca menarik-narik ujung baju Jennie.

"Ouchh maaf sayang" Jennie segera mengambil segelas air putih untuk Luca.

"Ini nak" Luca menerimanya sambil mengucapkan terimakasih.

"Makasih Bunda" Jennie tersenyum dan mencium pipi Luca.

"Abang juga mau di cium Bunda" Leo mendekati Jennie dan mempoutkan bibirnya.

Chup

"Abang seneng?" Jennie tersenyum mengacak poni Leo.

"Senang Bunda, hihihi" Leo menampilkan senyum manisnya.

"Ganteng nya anak Bundaaa" Jennie mencubit pipi Leo.

"Jean duduk sama adek Jena okey, Dada cebokin abang Luis dulu" kata Lisa setelah mendudukkan Jean di samping Jena.

"Iya Dada. Kiss Jean" Jean mempoutkan bibirnya.

One Shoot [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang