[pht 2]

2.6K 468 12
                                    

.
.
-

Author pov.

Lisa dan Jennie sudah di restoran, mereka juga sudah memesan menu makanan.

Lisa duduk sambil menatap Jennie, ia berkali-kali jatuh cinta setiap kali melihat wajah polos gadis bermata kucing itu.

"Cantik sekali" Lisa menopang dagunya dan menelusuri wajah mungil Jennie.

"K-kenapa? Ada yang salah dengan wajahku?" Jennie gugup karena Lisa terus menatapnya.

"Hemm" angguk Lisa.

"Mwo? Apa yang salah? Apa aku jelek?" Jennie membuka kamera di ponselnya lalu berkaca disana.

"Aniya, kau cantik. Sangat sangat cantik" Lisa tersenyum manis.

Jennie tersipu, wajahnya langsung memerah dan ia tertawa kecil menyamarkan kegugupannya.

"A-ah hahaha kau bisa saja Lisa"

"Blush on di pipi mandu mu alami hemm, kau tersipu J?" Goda Lisa.

"A-aniya yaah aku tidak" sangkal Jennie menggelengkan kepalanya.

"Kkkkhh tidak usah malu J, kau lucu jika sedang salting. Aigoo kiyowoo~" Lisa mencubit pelan kedua pipi mandu Jennie.

"Hisshh aku tidak" Jennie cemberut.

"Mengelak hemm?" Lisa mencondongkan tubuhnya menatap lekat mata kucing Jennie.

Jennie terpana, matanya tidak berkedip menatap mata hazel Lisa.

Melihat Jennie hanya diam, Lisa menyunggingkan senyuman lalu memencet hidung Jennie.

"Awas nanti jatuh cinta" kata Lisa dengan suara seraknya.

Jennie langsung tersadar, buru-buru ia menggeleng dan menetralkan raut wajahnya menjadi biasa-biasa saja.

"Kau terlalu pede Lisa-ssi, aku mempunyai kekasih kau tau" Jennie memutar matanya.

"Ya ya ya, kekasih sibuk yang jarang meluangkan waktunya untukmu" Lisa juga memutar matanya.

"Yang penting dia setia" kata Jennie dan Lisa langsung tertawa.

"Hahahaha setia? Jinjja? Waaaah" Lisa menggeleng dan bertepuk tangan.

"Yaaak kenapa kau seolah meragukan Jisoo? Kau teman nya bukan?" Jennie mengernyitkan keningnya.

"Yes i'm" Lisa terkekeh mengangguk-angguk kepalanya.

"So?"

"Lihat itu" Lisa menunjuk kearah meja dekat jendela kaca.

Jennie melihat apa yang Lisa tunjuk, matanya membulat dan nafasnya memburu melihat pemandangan Jisoo dan Rosé sedang berciuman mesra di sana.

Lisa menyeringai begitu melihat wajah marah Jennie.

Brakk

Jennie mengebrak meja lalu berjalan mendekati meja Jisoo. Ia sangat marah dan kecewa atas kelakuan Jisoo!

"Kim Jisoo!"

"Apa-apaan ini!" Teriak Jennie dan Jisoo melebarkan matanya.

"J-jennie a-aku bisa menjelas-" Jisoo tergagap, ingin memberikan penjelasan ketikan Jennie langsung menampar keras pipi kanannya.

Plakk

"Brengsek!" Pekik Jennie.

"Aaahhh" Jisoo memegangi pipinya.

"Yaaak! Kau siapa seenaknya saja menampar pipi kekasihku!" Rosé menatap tajam ke arah Jennie.

"Aku kekasihnya, ani, atau lebih tepatnya mantan kekasihnya sekarang! Asal kau tau saja, si brengsek ini menjadikan mu selingkuhannya!" Pekik Jennie sampai urat-urat lehernya keluar.

Jisoo menunduk, dia tertangkap basah dan tidak bisa lagi mengelak sekarang.

"Waaah waaah, Kim Jisoo waaah.. aku tidak menyangka kau sebrengsek ini. Cih teman macam apa kau ini?" Lisa menggelengkan kepalanya tidak percaya. Aigoo Lisa ini licik sekali hemm.

"Kim Jisoo! Apa yang di katakan wanita ini benar?! Kau menjadikan aku selingkuhan mu!" Marah Rosé.

Jisoo mengigit bibirnya, dengan berat hati ia mengangguk membenarkan ucapan Jennie.

"N-nee"

Plak

Rosé melayangkan tamparannya di pipi kiri Jisoo. Lengkap sudah penderitaan seorang Kim Jisoo.

"Kau manusia brengsek! Aku membencimu Kim Jisoo! Jangan pernah menampakkan wajah mu di hadapanku lagi, kita putus!" Setelah itu Rosé bergegas pergi meninggalkan Jisoo.

"Kita juga tidak ada hubungan apa-apa lagi Jisoo, kita berakhir sampai disini!" Jennie hendak pergi ketika Jisoo menahan tangannya.

Lisa yang melihat itu langsung melepaskan tangan Jisoo dari pergelangan tangan Jennie.

"Jangan memaksa" datar Lisa.

"Jennie, aku mencintaimu, aku melakukan kesalahan dan aku sadar akan hal itu. Beri aku satu kesempatan lagi, aku mohon.. aku akan membuktikannya padamu. Please" Jisoo mengabaikan Lisa dan mencoba berbicara pada Jennie.

Jennie terkekeh sinis, ia menatap Jisoo dengan tatapan datarnya.

"Kau tau, aku paling benci dengan yang namanya pengkhianatan. Jadi, tidak ada maaf ataupun kesempatan untuk mu. Kita berakhir!" Setelah itu Jennie benar-benar pergi meninggalkan Jisoo.

"Jennie!" Jisoo hendak mengejar Jennie tapi Lisa menghentikannya.

"Berhenti sebelum aku bersikap kasar padamu. Jangan muncul di hadapan Jennie dan jangan pernah berharap kau bisa kembali padanya. Mulai sekarang aku yang akan menjaga Jennie, sesali saja perilaku buruk mu itu!" kata Lisa dan pergi mengejar Jennie setelahnya.

Jisoo luruh di lantai, menangis dan menyesali semua perbuatannya.


-

020423🐥😼

One Shoot [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang