[izin selingkuh 3]

3.8K 549 13
                                    

.
.
-

Author pov.

"Jennie" panggil Lisa dengan suara pelan.

Jennie menoleh menatap Lisa lalu tangannya mengambil remote dan mengecilkan volume televisi.

"Tumben banget ga manggil sayang. Kenapa?" Ketus Jennie.

Lisa menarik nafas sebelum membuka suaranya.

"Kamu tau kan udah dua Minggu ini aku bareng sama selingkuhan aku?" Lisa menatap mata Jennie.

Jennie mengangguk, hatinya mulai tidak karuan dengan pembicaraan mereka.

"Aku nyaman sama dia" kata Lisa dengan wajah sendunya.

Jennie mengigit bibirnya, ini yang dia takutkan Lisa terlanjur nyaman dengan selingkuhannya.

"Y-ya terus gimana? Kamu pasti mutusin dia kan?"

Lisa menggeleng dan itu membuat Jennie cemas.

"Aku cinta sama dia"

"Bohong! Kamu ga pernah sampe cinta sama selingkuhan k-kamu, aku tetap jadi yang nomor satu!" Jennie marah.

"Tapi hati bisa berubah Jen, aku sama dia cocok kita berdua sama-sama suka hubungan yang serius"

"Apa hubungan kita ga serius?! Selama ini kamu anggap aku apa!" Jennie memukul dada Lisa.

"Kita udah sejauh ini tapi kamu ga pernah mau aku ajak nikah. Kamu juga selalu punya alasan buat nolak nikah. Mau sampe kapan Jen mau sampe kapan hubungan kita kaya gini terus?"

Jennie terdiam untuk beberapa saat.

"Nikah ga nikah tetap sama aja, kita tetap tinggal satu rumah terus ngelakuin hubungan badan! Kamu juga udah nafkahin aku, jadi buat apa nikah kalo hubungan kita lebih dari sekedar nikah?"

Lisa menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan jawaban Jennie.

"Kamu ga terikat sama aku, bedanya itu Jennie. Aku mau kita sah dan juga punya anak di tengah-tengah kita. Kamu ga ngerti Jen.. pikiran kamu tuh aah udahlah aku capek" Lisa memijit pelipisnya.

"Ooh jadi kamu capek hemm, capek sama aku iya? Mentang-mentang kamu punya selingkuhan kamu seenaknya aja sama aku. Aku juga bisa punya banyak selingkuhan!"

Lisa mendongak menatap Jennie dengan tatapan tidak percaya.

"Huh.. Jennie kayanya kita ga biasa gini terus deh meskipun aku cinta banget sama kamu tapi aku harus lepasin kamu sebelum hubungan kita makin toxic. Jennie, kita udahin aja sampe sini, aku bakalan bebasin kamu nyari gimana kebahagiaan kamu yang sesungguhnya" lirih Lisa.

Sungguh sakit sekali mendengar perkataan Lisa.

Plak

Jennie menampar pipi Lisa.

Lisa terima tidak masalah mendapat tamparan keras dari Jennie.

"Brengsek lo! Pergi lo dari hadapan gue jangan pernah lo balik lagi!" Pekik Jennie menitikkan air matanya.

"Kita sama-sama kehilangan Jennie, kamu bakalan ngerti kalo aku udah ga bareng lagi sama kamu" kata Lisa.

"Diam lo! Pergi ga lo, gue muak liat muka lo anjing!"

Lisa menghela nafas dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Maaf" setelah itu Lisa pergi meninggalkan Jennie sendirian.

"Hiksss bangsat lo Lisa! Gue benci sama lo! Hiksss.." Jennie terisak-isak luruh di lantai.

Empat bulan kemudian..

One Shoot [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang