[pemain 2]

4.3K 549 44
                                    

.
.
-

Author pov.

"Wohoo!" Benar, Lisa benar-benar mencari mangsa lain di club, ia begitu bersenang-senang malam ini.

"Hei seksi" Lisa mengedipkan matanya pada seorang gadis yang hanya mengenakan bra rok mini.

"Hai tampan" gadis itu mencium pipi Lisa dan di balas Lisa dengan meremas bokongnya.

"Aah, kau nakal. Bye the way aku akan ke toilet sebentar, tunggu aku jika kau ingin menikmati tubuhku" bisik gadis itu.

"Tentu girl" Lisa menampilkan seringainya.

Cup

"Wait for me babe" bisik gadis itu dengan sensual, setelah itu ia pergi ke arah toilet.

"Hahaha aku akan menggoda banyak gadis malam ini! Hahahaha" tawa kencan Lisa membuat orang-orang di sana hanya menggelengkan kepala mereka.

"Aaargghh, bir memang yang terbaik" Lisa tersenyum senang setelah meneguk bir dari botolnya langsung.

Lisa menari beriringan dengan suara musik yang keras, ia melompat-lompat dan menaikkan tangannya keatas.

"Wohoo! Aku senang sekali wohoo!" Lagi-lagi Lisa berteriak.

"Hahahaha tempat ini surga" Lisa berjalan-jalan dan dengan jahil tangannya menepuk setiap bokong gadis yang berada di sana.

Pukk

Pukk

Pukk

"Yaakk!" Salah satu gadis yang di tepuk Lisa berbalik dan meneriaki Lisa.

"Eoh? Jennie?" Lisa mengerjap-ngerjapkan matanya memperjelas penglihatan.

"Sialan! Kenapa aku mesti bertemu dengan lagi!" Teriak Jennie marah.

Bukannya tersinggung, Lisa malah tersenyum manis menatap wajah cantik Jennie.

"Hahah mungkin kita di takdirkan bersama. Hihihi" Lisa cekikikan.

"Di takdir bersama your ass!" Bentak Jennie.

"Hisshh, kau kasar girl. Bye the way bagaimana hubungan dengan Jeno Jeno itu? Apakah benar-benar kandas?" Lisa penasaran.

"Ya, itu karena ulah mu bitch!" Jennie melayangkan tatapan tajamnya.

"Mianhe, aku sengaja hehehe" Lisa mengangkat dua jarinya.

"Shibbal! Jangan menggangguku, aku ingin sendiri. Pergi kau!" Usir Jennie.

"Kkkh kau gadis putus cinta Jennie, bagaimana kalau aku temani?" Lisa memainkan alisnya.

"Dalam hitungan ketiga jika kau belum pergi juga maka aku akan menggigit jari mu sampai terlepas" ancam Jennie.

"Ughh sadis. Baiklah, jika kau membutuhkan ku maka panggil saja namaku, Lisa" Lisa tersenyum sebelum akhirnya memilih pergi meninggalkan Jennie.

Lisa pov.

Aku terus menggoda semua gadis yang berada disini, tidak peduli jika mereka sudah memiliki kekasih. Lagian aku lebih dari segalanya dari kekasih mereka, mereka akan cepat menempel padaku hanya dengan sekali kedipan mata.

Tapi Jennie tidak begitu, ia malah membenciku dan tidak mau ku dekati.

"Hei tampan, kau darimana saja? Aku mencari mu kemana-mana" gadis yang tadi ijin ke toilet akhirnya muncul. Tapi aku tidak selera lagi dengannya, aku sudah tidak mood melakukan seks dengannya.

"Cari yang lain saja, aku tidak selera lagi denganmu" kataku dengan blak-blakan.

"Sorry babe, apakah kau terlalu lama menunggu hemm" gadis ini tetap menggodaku dengan menggesekkan payudaranya ke dada tomat ku.

One Shoot [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang