{2}. Pertemuan Mereka//

209 15 0
                                    

Happy reading📖

Tandai typo!!!!

--DERMAGA//--


Sore hari yang sedikit gelap, tetapi tak menghalangi orang-orang beraktivitas. Banyak sekali orang yang jalan- jalan di taman menikmati sejuknya sore hari itu, seperti yang di lakukan oleh gadis satu ini yang sedari tadi keliling tak jelas.

" Hufft, capek. " Keluh gadis itu sambil mata nya kesana kemari mencari salah satu bangku yang kosong, ia mencari dan menemukan salah satu bangku panjang berwarna coklat. tetapi, sayang nya sudah ditempati oleh seorang pemuda di sana yang memejam kan matanya sambil mendengarkan lagu di telinganya.

" Permisi. " Lilya menepuk pundak laki-laki itu dengan pelan takut lelaki itu terganggu, orang yang ditepuk pun membuka matanya dan melepas earphone yang ia pakai.

" Permisi, gw boleh duduk
di sini ga? " Izin nya yang di angguki oleh pemuda itu.

Lilya pun duduk di sudut bangku supaya agak sedikit jauh dari pemuda itu, ia merapikan rambutnya yang agak sedikit berantakan.

pemuda tadi melirik sedikit ke arah Lilya yang sedang meneguk minumannya. Tanpa sadar ia menggaruk rahangnya yang lebar membuat ia meringis kesakitan.

" Eh, lo kenapa? " Tanya Lilya penasaran ketika mendengar ringisan itu, pemuda itu menggeleng dan menampakkan luka lebam di rahang kiri dan sudut bibir nya yang belum kering.

" Rahang lo lebam. " Lanjutnya memberitahu kepada orang di samping nya, yang di angguki oleh nya tanpa berbicara.

Setelah itu tidak ada yang berbicara. Ralat, Lilya tak lagi mengajak pemuda itu untuk berbicara, ia membuka handphone dan menyilang kan kakinya supaya lebih nyaman.

Hening menghampiri mereka berdua, membuat Lilya sangat bosan. Ketika Lilya ingin pergi dari sana, suara orang yang berada di samping nya menghentikan langkah nya.

" Gw Candra, kita satu sekolah. " Ucapnya tiba-tiba menghentikan langkah Lilya.

Lilya berbalik menghadap candra kemudian tersenyum, " Gw Lilya, salam kenal." Setelah mengatakan itu ia langsung pergi dari sana, seperti yang dilakukan oleh Lilya. Begitupula dengan candra yang juga pergi dari taman setelah Lilya hilang dari pandangannya.

Tak ada yang spesial, hanya saling bertukar nama itupun sudah sangat baik.

***

Ceklek

Suara pintu terbuka menarik perhatian seorang pemuda yang sedang duduk di belajar, banyak sekali buku-buku yang terbuka di meja itu, ia melihat ke pintu itu seperti biasa kembarannya setiap malam pasti datang ke kamar nya.

" Masuk aja, cand. " Suruh Catra, Candra pun masuk sambil membawa sebuah botol kecil dan segelas air minum.

" Nih minum. Nanti kalau lo sakit, gw yang di salahin. " Candra memberikan obat dan segelas air itu kepada Catra, dan langsung di teguk olehnya tanpa banyak kata.

Candra merebahkan tubuhnya di kasur saudara kembarnya dan mulai memejamkan matanya dengan sebelah tangannya menutupi wajahnya, Catra yang melihat itu pun tersenyum, selalu aja seperti itu.

DERMAGA// (TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang