Happy reading
Tandai typo!!!
--Dermaga//--
" Lilya udah masuk sekolah lagi. " Terlihat seorang perempuan dengan hoodie coklat dengan rok sekolah berjalan menelusuri koridor.
Ia melirik kelas sebelah dengan sedikit senyuman.
Dug.
Lilya terjembap ke lantai oleh punggung seseorang, lilya memegang hidungnya yang terasa sakit. Semua orang yang berada di Koridor itu melihat dirinya.
" Aduh sorry, lo gak papa? " Tanya pemuda yang tak sengaja menjatuhkannya. Cowok yang menghentikan perkelahian ia dan mala beberapa minggu lalu.
" Iya, iya. Makanya hati-hati dong. " Lilya berdiri dari jatuhnya. Ia menatap pemuda yang lebih tinggi darinya.
Lah, kok mirip Vano? Monolognya.
Lilya kembali melanjutkan jalannya, ia menaiki tangga dengan sedikit berlari. Membuka pintu kelasnya dengan hati-hati.
" LILYA!!! " Lilya langsung di peluk oleh dua orang perempuan ketika baru membuka pintu kelasnya.
" Lepas woiy! Sesek gw nih. " Indi dan tapi melepas pelukan itu.
" Kok lo gak pernah sekolah sih? " Lilya menaruh tasnya di meja, melihat seorang pemuda yang berada di depan bangkunya yang tidur.
" Dia sekolah pergi belajar atau pergi tidur sih? " Tanya lilya, kedua sahabatnya mengangkat bahu.
" Belajar lah. Gw gak tidur. " Vano melihat lilya dengan datar, gadis itu memandang Vano dengan julid.
" Eh, lo tau gak sih, tadi gw nemu cowok mirip lo banget! " Vano, indi, dan tami menatap malas lilya, ketiganya langsung sibuk sendiri.
" Cowok itu kembarannya Vano. " Sahut indi.
" Tu kembarannya si Vano Na'udzubillah banget pokoknya. " Sambung tami. Lilya kepo.
" Kenapa? "
" Nanti lo tau. Btw, candra masuk nggak hari ini? " Lilya menggeleng.
" Di rumah sakit. " Ketiganya menghela nafas.
--
-
Prang!!
Semuanya menoleh ke suara yang sangat ribut.
" CUPU! GW UDAH BILANG GW GAK SUKA RASA COKLAT LO MALAH BELIIN GW RASA INI. MAKAN TUH ANJING! DASAR MISKIN! " Seorang cowok melemparkan roti rasa coklat kepada seorang pemuda yang terus menundukkan kepalanya tak berani mendongak menatap cowok itu.
Lilya yang memakan nasinya keselek kaget dengan suara bentakan itu. Ia memandang ke-enam temannya yang semeja dengan nya.
" Tu murid baru kayak jadi bos di sekolah ini padahal member baru. " Omel rio masih melanjutkan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERMAGA// (TERBIT!)
Teen Fiction𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙞𝙩 𝙙𝙞 𝙏𝙚𝙤𝙧𝙞 𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙥𝙪𝙗𝙡𝙞𝙨𝙝𝙞𝙣𝙜!! 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙩𝙚𝙜𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖? " Aku selalu menyayangimu ayah. " Cerita ini mengisahkan tentan...