{4}. Awal Kisah Sang Bumantara & Shandya//

104 8 0
                                    

Happy reading 📖

Tandai typo!!!!!

--DERMAGA//--


  Sudah terhitung 2 bulan Lilya sekolah di SMANDA atau lebih sering di kenal dengan SMAN 1 bandung, aneh memang. Dan juga para siswa dan siswi smanda telah melaksanakan ulangan tengah semester.

" Lilya, nanti kalo hujan, lo mau mandi hujan gak? " Tanya Indi perempuan yang berkuncir satu kepada perempuan ber-rambut tergerai dan sedikit bergelombang.

" Gak kayak nya. "

" Hari ini lo cantik banget. " Puji Indi ke gadis yang sedang menikmati mie ayamnya.

" Gw udah cantik dari kecil. Tapi, makasih. " Pede Lilya yang di hadiahi pukulan di kepalanya.

" Sakit. "

Indi dan Lilya tertawa bersama, kedua perempuan itu sudah terdeteksi dekat dari 1 bulan yang lalu.

" Nata ganteng banget. Jadi nge-crushin. " Mereka melihat pada satu objek yang baru saja memasuki kantin, laki-laki berkacamata tanpa menghiraukan kiri kanan yang melihat ia dengan tatapan kagum.

" Jangan. Dia gak cocok sama lo. " Larang Lilya dengan senyum lebar membuat indi memajukan bibirnya, cemberut.

" Pengganggu datang. " Mereka kembali memusatkan perhatian kepada empat laki-laki yang berjalan dengan coolnya. Mereka ber-empat berjalan ke arah meja yang di duduki oleh dua orang perempuan dan di hadiahi tatapan tak suka oleh indi.

" Bisa gak sih kalian, jangan duduk sama kita? " Ucap Indi memberikan tatapan tak suka sama geng yang bernama The jamet yang berisikan hanya empat orang anak laki-laki alay, kalau kata Indi.

" Ya serah kita lah. Yakan? " Ucap Alfa yang di angguki oleh mereka bertiga.

Mereka kemudian duduk berhadapan seperti indi berhadapan dengan Ayyan sedangkan Lilya berhadapan dengan Rio dan Alfa duduk di samping Lilya dan Candra mengambil tempat di samping Rio.

" Minta tolong dong beliin gw pop ice" Ucap Alfa kepada sahabat-sahabatnya yang mau membelikannya pop ice.

" Candra lo sana. " Suruh Ayyan yang di gelengi oleh candra. Ayyan Zaidan, cowok cerewet dan dramatis yang se-geng dengan Candra, Rio, dan Alfa.

" Males banget lo. "

" Lagian ni curut satu nggak cacat, ngapain nyuruh-nyuruh. "

" Gw aja sini. Uangnya. " Akhirnya rio yang membelikan Alfa minuman yang ia inginkan.

" Cand, habis tawuran di mana lo? " Tanya indi yang melihat luka lebam pada sudut bibir laki-laki itu.

" Habis di pukul sama bapak yang tersayang. " Bohong Candra.

" Maksudnya? "

" Gak tau. " Candra mengangkat bahunya tanda tak tahu. Lebih efektif nya ia tak ingin masalah nya di ketahui oleh siapapun.


***

Jam sudah menunjukkan pukul 17:17, selama itu Lilya tidur. Perempuan itu melihat jam di dinding ia melotot lalu meregangkan tubuhnya yang terasa mau remuk. Lilya langsung bangun kemudian mengambil handuk untuk mandi,
Berjalan gontai menuju kamar mandi yang terletak di samping kamarnya.

DERMAGA// (TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang