TO NIGHT - 05

1.7K 172 4
                                    

RUBY JANE POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RUBY JANE POV

Aku berjalan memasuki kantorku, seperti biasa para karyawan sibuk bekerja. Bahkan aku bisa melihat keletihan dari mata mereka. Besok acara akan di adakan, semua harus berjalan dengan lancar. Tentu saja kegugupan menyelimuti dirimu dari pagi. Ini adalah acara yang banyak memberi efek yang baik, semua mata akan tertuju pada acara ini. Dan ini pertama kalinya buatku. Meskipun aku sudah sering membuatkan baju untuk parah artis YG, tapi menampilkan Brandku sendiri di acara sebesar ini sangat membuat diriku bangga tampa membawa nama Ayahku.

Tentu saja ini karena kerja team yang baik. Aku memberi kepalan 5 jari pada karyawan yang mulai sibuk mempersiapkan semuanya. Dengan senyuman manis mereka membalas meskipun terlihat sangat letih.

"Kai di dalam." Jisoo menghampiriku. "Jennie, apa yang kau lakukan kemarin malam dengan Lisa.?" Dia menarik lenganku berbisik, dan matanya mengintimidasi.

"Unnie, kau melihatnya?" Tanyaku dengan gugup.

"Yah, aku yang membawamu pulang ke rumah setelah kau pingsan."

"Ini rahasia kita." Aku menarik Jisoo menjauh dari depan ruanganku. Kami masuk kedalam ruangannya, menutup pintu dan mataku memastikan sekitar.

"Kau menyukainya?"

"Tidak. Aku hanya bermain-main." Jawabku setelah menutup pintu. Membanting diriku ke atas sofa, tubuhku lelah dan sebenarnya butuh waktu untuk istirahat.

"Aku melihat kalian menari di sana. Dan kau menggodanya, Jennie." Suara Jisoo mulai gusar, matanya menatapku. "Katakan padaku."

"Unnie, aku dan Lisa pernah bertemu di New Zeland." Jisoo masih mengamatiku dengan serius. Duduk di sampingku menunggu ucapanku selanjutnya. Tatapan matanya menunjukan bahwa dia tahu banyak hal tentangku. Tapi bagaimanapun aku harus memberitahukannya rahasia ini. "Dan kami-"

"Bercinta?"

Aku berdiri menutup mulutku, sepaham itukah Sepupuku yang satu ini? Bagaimana bisa dia menebak dengan sangat mudah. Aku duduk kembali mengamati wajah Jisoo, tidak ada amarah, tidak ada kegusaran atau apapun.

"Itu terjadi begitu saja."

"Jangan membohongiku, Ruby Jane." Jisoo berdiri, kakinya melangkah ke arah mesin Coffe Digital. Mengambil gelas kaca berwarna hitam. "Kau main-main atau penasaran.?" Tatapan itu, tatapan mengintimidasi dengan senyuman nakal. Aku benci wajah Jisoo.

"Okey- awalnya aku penasaran dengannya. Wanita cantik dengan senyuman mereka yang indah. Dia menggodaku, aku menggodanya lalu kami- yah entah siapa yang mengajak untum chek in. Aku tidak ingat karena pengaruh Alkohol. Tapi aku akui bahwa kami berdua sangat sadar setelah terbangun." Aku menerima minuman yang diberikan Jisoo.

TO NIGHT [ JENLISA ] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang