TO NIGHT - 03

1.9K 192 7
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV

________________

Lisa berjalan menuju kamar mandi. Membiarkan dirinya di guyur air hangat yang membakar kulitnya. Rasanya terlalu lelah, pikiran dan tubuhnya memberi respon yang baik saat air hangat itu jatuh meyentuh kulit putihnya.

Hal yang baik membiarkan kepalamu tetap dingin di saat otakmu penuh dengan tekanan.

"Aku benar-benar membencimu." Gerutunya mengobrak-ambrik lemari baju. Menarik hoodi hitam bersama celana Jeans panjang. "Gak tahu lagi deh kenapa Chayeong menyukai pria misterius seperti itu." Tangannya lihai mengikat rambutnya kebelakang tampa meninggalkan sehelaipun tergerai, kecuali poninya.

"Shit, aku lupa." Katanya saat matanya menatap layar hp. "Aku ada janji ketemu Jennie hari ini. Ya Tuhan." Lisa berlari ke arah cermin. Melepas ikat rambutnya dan menata. Memakai sedikit lipstik.

"Yah!! Lalisa. Apa kau lupa janjimu?" Teriak Rose dari dalam panggilan.

"Maafkan aku. Aku lupa. Dimana dirimu?"

"Aku sudah di depan Apartemenmu. Cepatlah. Aku males masuk."

"Baik, tunggu aku. Aku akan turun dalam 15 menit." Lisa mematikan panggilannya dan segera berlari ke arah pintu.

******

RUBY JANE POV

__________

Aku berjalan menyusurin ruangan Designku. Ruangan ini masih satu ruangan dengan kantorku, hanya saja terpisah dengan pembatas kaca yang luas.

Banyak kertas-kertas, alat gambar dan beberapa pecahan kain sebagai contoh bahan. Ini benar-benar berantakan.

"Ms.Kim. ada tamu untuk anda." Clara, lebih tepatnya sekretarisku.

"Siapa?"

"Ms.Manoban dan temannya." Jawab Clara sontak membuatku kaget. Aku benar-benar lupa dengan hari ini. Segera aku keluar dari ruangan dan menuju kantorku. Membereskan beberapa barang yang terlihat tidak penting.

"Astaga, kenapa aku bisa lupa." Grutuku pada diri sendiri.

"Hai, Jennie." Suara tegas terdengar sesaat setelah Clara mengetuk pintu. Lisa berdiri dengan senyuman termanis. Gayanya yang simple. Hoodi over size, Jeans dan rambut yang dia biarkan tergerai. Matanya yang bulat hitam memandang di setiap sudut kantorku.

Aku memberi ruang pada Lisa dan temannya. Benar, yang dia katakan waktu lalu tentang temannya yang tidak kalah tinggi dan cantik.

"Siapa namamu?"

TO NIGHT [ JENLISA ] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang