TO NIGHT - 31 [END]

2.2K 115 40
                                    

JENNIE RUBY JANE

KALIAN tahu apa yang membuatku menyesal ?

Karena aku menaruh rasa ketidak percayaan pada hubunganku. Aku tahu aku salah dan menerima hukuman yang diberi Lisa. Dari awal banyak luka yang kuberikan padanya, rasa kecewa pada diriku sendiri yang membuat hubunganku dengannya benar-benar berakhir.

Jika kalian menjadi Lisa, apa yang akan kalian lakukan? Melakukan hal sama atau justru memberikanku satu kali kesempatan lagi?

Kini semua tidak lagi bisa aku sesali, luka dan rasa sakit yang aku berikan padanya memberikan efek trauma pada Lisa. Dia meminta padaku untuk tidak lagi menghubunginya. Wajar jika itu yang dia inginkan, aku mengabaikan segala kebaikan yang dia berikan padaku. Cinta tulus yang dia berikan, kasih sayang yang dia berikan semua habis aku sia-siakan.

Seharusnya aku percaya dengan apa yang dia katakan tentang perselingkuhan itu, seharusnya aku percaya bahwa Kai menodai hubungan kami. Dan seharusnya aku percaya bahwa Kai memiliki hubungan lain dengan wanita itu.

Aku terlalu emosi memahami kondisi yang seharusnya bisa kami bicarakan dengan baik-baik. Seharusnya aku membicarakan semuanya bersama Lisa dengan kepala dingin. Aku tahu, aku yang salah. Lisa telah meminta padaku untuk memberinya kesempatan, tapi aku yang bodoh ini malah percaya pada Kai. Sialnya lagi aku malah meminta padanya untuk mengatur pernikahan kami.

Aku duduk bersandar di kursi kayu yang dingin, menatap gelas kopi di depanku yang masih penuh, kopi panas yang tidak di sentuh sama sekali oleh orang yang beberapa menit yang lalu duduk bersandar bersamaku. Wanita cantik yang meminta izin padaku untuk mengakhiri hubungan ini, hubungan yang tidak memiliki nama.

Aku tertawa memeluk diriku yang malang, seandainya saja waktu bisa di ulang, mungkin sekarang kami bisa berjalan bersama di tepi pantai yang indah sambil bergandeng tangan. Tapi kita sama - sama tahu, waktu tidak bisa di ulang, begitu pula dengan hubungan ini.

Lisa pamit dengan baik, dia datang membawa setangkai bunga yang baru saja ia petik dari jalan. Dia datang dengan senyuman yang manis. Sambil tersenyum ia memberikan bunga itu padaku.

"Mari kita akhiri di sini."

Mendengar kalimat itu, aku tahu tujuan pertemua ini. Aku tahu tujuan pembicaraan ini.

"Apa aku tidak punya kesempatan?" Aku berusaha menahan air mataku dengan memaksakan bibirku tetap tersenyum. "Atau kesempatan itu habis?"

"Dari awal kita tidak memiliki ikatan apapun. Hanya saling mencintai, tidak ada yang namanya kesempatan dalam hubungan seperti itu, Jen."

"Lisa, aku minta maaf karena kesalahan yang selalu terulang. Aku tahu aku begitu jahat sama kamu."

"Jen, aku juga salah. Aku menuntut dirimu dan mengklaim kamu hanya milikku di saat kita tidak memiliki status apapun. Rasa cintaku padamu itu ke egoisan yang aku ciptakan sendiri. Seharusnya aku sadar diri bahwa status kita hanya sebatas itu. Seharusnya aku tidak berharap lebih padamu. Kau tahu aku begitu mencintaimu, tapi bukan berarti kau milikku dan mengklaim kau hanya milikku."

"Lisa, jangan katakan itu. Itu menyakitkan untukku, aku tidak keberatan jika kau mengklaim aku milikmu. Aku tidak keberatan jika kau menganggap aku ini untukmu." Air mataku mulai menetes, rasa sakit di tenggorokanku mulai terasa karena aku begitu keras menahan tangis.

TO NIGHT [ JENLISA ] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang