TO NIGHT - 25

1K 103 13
                                    

Butuh berhari-hari untuk bisa berhadapan dengan wanita tinggi itu. Jennie nyaris meneror Rose untuk mengetahui keadaan Lisa. Oh tidak, sebenarnya Jennie telah berulang kali bertanya pada sahabat Lisa untuk bertanya, tapi sepertinya wanita itu mendukung tindakan Lisa untuk menghindari dia.

Jennie menatap mata Lisa dari dekat, menangkup kedua pipi wanita itu dengan lembut. Rasanya kehampaan berganti menjadi kesenduhan. Nyaris menyerah, tapi dia yakin Lisa akan berada bersamanya sekali lagi.

"Kumohon, jangan tinggalkan aku." Ucap Lisa sekali lagi. Suaranya nyaris hilang ditelan hujan, tapi Jennie masih bisa mendengarnya dengan baik. "Aku minta maaf Jennie,"

"Aku mencintaimu." Bahkan sebelum Lisa benar-benar mengucapkan kalimatnya, Jennie memotong dan mencium Lisa dengan lembut. "Sungguh, aku mencintaimu Lisa." Lagi, wanita yang lebih tua menatap mata Lisa dengan sungguh-sungguh. Tidak ada kebohongan yang keluar dari bibir Jennie. Berulang kali baginya untuk meyakinkan perasaanya pada Lisa, dan dia yakin bahwa dia mencintai wanita tinggi itu sejak terakhir kali mereka bertemu sebelum Lisa pergi.

Hujan semakin deras, dan tidak mungkin bagi dua wanita tetap berada di luar dengan keadaan basah dengan angin kencang.

Kepala Lisa cukup segar untuk berada dalam keadaan normal tampa alkohol. Sejauh yang dia bisa, dia berhasil mengontrol dirinya untum tidak terbawa emosi. Tapi bagaimana dengan hasratnya untu tidak menyetuh Jennie? Tidak... Lisa gagal untuk itu.

"Kau... membuatku gila." Jennie mengucapnkan kalimat itu berulang kali. Kakinya melingkar di pinggang Lisa dengan erat. Melingkarkan tangannya ke leher wanita yang lebih tinggi. "Bawa aku kekamarmu." Desah Jennie disela-sela ciuman panas penuh gairah.

Tentu saja Lisa membawa Jennie dengan senang hati. Dia juga merindukannya, sangat-sangat merindukannya. Bagaimana bisa dia menahan sejauh ini untuk tidak menyentuh wanita yang sangat dia rindukan, Lisa bahkan hampir gila setiap kali menahan hasratnya untuk tidak membawa Jennie pulang bersamanya.

Sekarang, di sinilah mereka. Ditempat di mana mereka menghabiskan waktu sebelumnya. Lisa menahan dirinya untuk meletakan Jennie dengan pelan ke atas tempat tidur, matanya membulat besar melihat Jennie dengan rambut basah dengan matanya yang menggoda.

"Aku tidak bisa." Kata Lisa mengalihkan pandangannya. Membuat wanita yang lebih tua merasa frustasi. Ia melangkah menjauh menuju lemari bajunya. Mengambil kaos putih dan pakaian dalam yang baru, lalu meletakannya di atas tempat tidur. "Ganti bajumu Jen, kau bisa demam jika menggunakan itu."

"Why?... aku membuatmu tidak bernafsu?" Jennie menarik tangan Lisa. Memutar tubuh wanita itu hingga mereka berhadapan. "Katakan jika aku membuatmu marah, Lisa." Wanita yang lebih tua memeluk Lisa dalam dekapannya. Menempelkan kepalanya bersandar di bahu wanita itu.

"Bukan... aku hanya.. tidak,tidak. Kita harus segara ganti baju. Aku lelah, dan hanya ingin memelukmu untuk tidur." Jennie melihat ada kegusaran dalam mata Lisa, wanita itu melihat sesuatu yang Lisa sembunyikan.

"Baiklah." Jennie berjalan mendahului Lisa, sambil berdiri tepat di depan kaca hias milik Lisa yang cukup besar, ia melepas seluruh bajunya tampa sisa. Lalu wanita lebih tua itu menghadap wanita yang lebih mudah. "Berikan bajunya." Kata wanita itu meminta pada Lisa.

Dengan polosnya Lisa memandang tampa berkedip, bahkan ia menelan ludanya sendiri saat melihat pemandangan yang sangat indah.

"Berikan. Kau ingin aku masuk angin."

"Ehm, oh... baju..okey." Lisa tergagap dalam pengaruh tubuh sexy Jennie. Wajahnya memerah karena malu, dan Jennie tertawa pelan melihat tingkah Lisa.

"Sebaiknya kau mandi terlebih dulu." Kata Lisa memberikan semua yang sebelumnya ia berikan pada Jennie.

TO NIGHT [ JENLISA ] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang