TO NIGHT - 28

896 93 8
                                    

JENNIE RUBY JANE POV

AKU berjalan keluar dari kamar ku tergesa-gesa setelah sebuah pesan masuk di pagi hari. Tanpa menyapa mama ataupun ayahku yang sedang duduk santai di ruangan keluarga. Mataku terus melihat handphone yang aku genggam dengan keras.

Tanpa membalas pertanyaan Mama, aku terus berjalan menuju garasi mobil. Bahkan aku tidak tahu bahwa aku masih menggunakan piyama dan rambut yang masih berantakan.

Tiba di sebuah hotel yang aku sama sekali tidak tahu dan tidak pernah dengar. Hotel yang berada tidak jauh dari pusat kota dan tersembunyi. Aku menarik napas sambil memejamkan mata, memandang lekat-lekat nomor kamar yang ada di depanku. Sekali lagi aku melihat sebuah foto yang dikirim nomor tidak dikenal.

Sebuah foto seseorang yang sedang tertidur dengan ditutupin selimut tebal, dan terlihat bahunya yang telanjang. Itu foto...

"Lalisa Manobaaann!!!" Yah, foto Lisa sedang berpelukan dengan seorang wanita di atas ranjang. Kepalaku memanas seketika pintu itu terbuka dan menunjukkan pemandangan sama persis seperti di foto, hanya saja wanita yang dipeluk kini berdiri di depanku dengan senyuman.

"Jen?" Aku memejamkan mata perlahan melihat keterkejutannya yang aku pikir itu hanya akting belakang.

"Apa yang kau lakukaaaan!" Teriakku menggema di dalam kamar. Lisa membulatkan matanya terkejut dengan teriak-kan ku dan juga seorang wanita yang berada di belakangku.

"Aku? Apa yang terjadi." Ucapnya memejamkan mata sambil memijat kening nya, dia berantakan dan tentu saja ia berantakan. "Kenapa aku bisa di sini?" Dia menutup rapat-rapat tubuhnya. "Kau...kenapa kau di sini?"

"Hai...kenapa kau begitu kaget." Suara wanita itu menggema manja di telinga, berjalan memutar menghampiri Lisa dari sisi ranjang. "Kau melupakan ku? Melupakan malam panas kita?"

"Aku? Tidak...tidak Jen. Ini bukan seperti—"

"Diam kau Lisa!" Aku menarik selimutnya dan melempar. "Pakai bajumu sekarang!" Dia menurut, memakai semua baju yang terletak rapi di bawah tempat tidur. Matanya merah, dan dia masih terlihat bingung. Oh Please Lisa jangan pernah membodohiku.

"Kau akan pergi sayang?"

"Please, bisakah kau diam? Aku tidak mengenal mu dan bahkan aku tidak tahu bagaimana aku berada di sini bersamamu."

"Kau lupa bagaimana kita bertemu tadi malam?" Wanita itu memandang ku seolah-olah sengaja mengejek, menyentuh bahu Lisa dan membelai rambutnya.

"Kau...Tifa...ny? Wanita yang mengajak kenalan?"

"Oh akhirnya kau mengingat ku."

Yah, aku ingat dia, wanita yang mengecup pipi Lisa saat di club. Dan ternyata mereka saling mengenal.

"Diamlah kalian berdua. Aku tidak butuh penjelasan apa pun dan bagaimana cara kalian bisa berakhir di sini. Sekarang ikut denganku." Aku menarik paksa Lisa untuk keluar, ini benar-benar membuat ku marah. Bagaimana bisa Lisa dan wanita itu bisa—tidak, kami baru saja memulai hubungan dengan baik, tapi kenapa dia dengan wanita lain.

"Jen, aku bisa jelaskan."

"Jelaskan apa? Menjelaskan bagaimana akhirnya kalian bisa berdua?"

TO NIGHT [ JENLISA ] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang