TO NIGHT - 11

1.3K 132 6
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV

SESAAT Matahari naik lebih tinggi, menerangi awan yang awalnya mendung. Cukup cerah untuk hari ini dimana langkah kaki seorang wanita memasuki Mini Cafe milik Iren. Wanita itu tersenyum melambaikan tangan pada pelayan. Rambut panjangnya yang  bewarna abu-abu itu lembut tertepa angin. Cantik ; Definis yang cocok untuk wanita ini. Dengan gaya casualnya ia duduk dimeja dimana biasa Lisa mengerjakan tugas-tugas miliknya.

"Pemandangan yang bagus." Gumamnya dalam hati sambil tersenyum. Dengan wajah yang riang ia mengambil handphonenya dari dalam minibag  berwana hitam.

"Dimana dirimu?" Katanya setelah seseorang mengangkat telponenya.

Seorang wanita dari sudut meja bar terus memperhatikan wanita yang baru saja masuk. Ia mengingat beberapa pelanggan yang mengunjungi cafe miliknya, tapi dengan wanita cantik yang duduk menyilangkan kakinya itu terlihat baru baginya. Sekali kagi, Iren mencoba memperhatikan wanita itu.

"Yah Park Chaeyoung! Kenapa tiba-tiba kau disini?" Lisa datang membuka pintu dengan tiba-tiba, membuat seiisi cafe terkejud akan teriakannya.

Rose berdiri dengan tawa yang lebar. "Surprise." Katanya memutar badanya dan berdiri ala model. "Aku sengaja tidak memberitahumu."

"Wow- kau sangat cantik" Lisa melebarkan senyumannya sesaat ia menyadari bahwa Rose merubah penampilannya. "Apa yang membuatmu merubah warna rambutmu? Ehmm.." Lisa mencoba berpikir, ibu jari dan telunjuknya ia sengaja menopang dagunya seolah-olah sedang berpikir keras. "Mari aku tebak. Kau punya pacar baru?"

Wanita yang berdiri di depan Lisa tertawa. Ia berlari memeluk sahabatnya yang sudah hampir sebulan itu tidak ia lihat. "Dasar bodoh. Sahabat apa dirimu hal seperti ini saja tidak tahu." Katanya memukul kepala Lisa.

Wanita berambut pendek itu kembali memeluk Rose dengan erat. "Aku merindukanmu." Katanya memanyunkan bibirnya mencium pipi Rose. Wanita yang dicium menarik wajahnya dan menjorong kepala Lisa.

"Lisa banyak orang disini. Ini bukan rumahmu." Seru Rose menukul kepala Lisa kembali.

Lisa terkekeh menyadari bahwa dia bukan di rumah. "Aigooh, aku lupa. Jadi apa yang membawamu kesini?" Lisa dan Rose kembali duduk. Saling menatap satu sama lain. Wajah mereka terlihat ceria bersamaan.

"Kau tahu - aku—"

"Gak tahu."

"Yah, sabarlah sedikit. Jangan memotongku ketika aku akan berbicara." Rose menatap Lisa kesal. "Jadi— Penelitianku disetujuin"

TO NIGHT [ JENLISA ] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang