TO NIGHT - 20

1K 126 22
                                    

Basa basi sedikit, yah.

Sebenarnya aku sangat ingin menyelesaikan cerita ini dengan cepat, karena aku sudah tidak sabar ingin post cerita baru dan buat cerita baru yang sudah menumpuk di kepalaku. Tapi karena kehidupan nyataku yang memaksa harus kerja jadi mohon menunggu sedikit lebih sabar.

Terimakasih buat kalian yang masih nunggu, ini cerita FanFiksi pertama yang aku buat setelah terjun menjadi penulis di wattpad dari tahun 2018.

Dulu aku pernah nulis di akun OricFanbell dengan pengikut 9K, dan 10 cerita. Karena satu masalah akun itu di hapus Dari pihak WP. Jadi aku buat akun baru. So, ini cerita pertamaku tentang FanFiksi jadi agak sedikit sulit untuk menjabarkan cerita sesuai karakter Lisa dan Jennie, karena aku ingin kalian bisa membayangkan mereka dengan Nyata.

Salam, Akhir.



*********


JENNIE duduk bersama Tuan Kim di sebuah resto ternama di daerah ibu kota Korea. Dengan tenang, sambil menunggu tamu, putri dan ayah saling berbagi cerita prihal masalah-masalah di perusahaan. Tidak ada kecurigaan dimata Tuan Kim, beliau hanya menganggap malam ini adalah makan malam biasa yang diatur Jennie seperti biasa. Hanya saja Nyonya Kim tidak ikut dalam acara ini. Jennie sedikit memantau jam tangannya, mengingat waktu janjinya pada seseorang sudah hampir lewat dari waktu yang dijanjikan. Meski sedikit gugup, Jennie bisa menahan ekspresinya di depan Ayahnya sendiri.

"Apa kau mengundang seseorang?" Tuan Kim berbicara dengan nada penasaran, Putrinya agak terlihat gusar ketika terus-terusan melirik ke pintu masuk ruang privasi mereka. Dan Jennie gagal menyembunyikan matanya yang terlihat gugup. Dia tersenyum, membelai garis tangan Ayahnya. "Ya, kita akan bertemu dengan seseorang." Jennie tersenyum, lalu meneguk Wine.

"Kai?"

"Urusan bisnis , Ayah."

Tidak berapa lama setelah Jennie meyakinkan Ayahnya, suara pintu bergeser dengan pelan. Menampilkan seorang wanita tinggi dengan rambut hitam lurusnya yang panjang. Cantik dan juga sexy dalam bersamaan, tentu saja mata coklatnya yang hitam mampu membius semua orang. Senyumannya lebar, ia membungkkuk memberi salam pada yang lebih tua. "Hallo Tuan Kim. Kita bertemu lagi."

"Lisa,," Sapa Tuan Kim dengan senyuman teramah yang dia milik. Dan ekpresi itu membuat Jennie sedikit takut namun masih bisa menenangkan diri. "Jika Lisa yang kita tunggu, tentu saja Ayah akan menanti dengan sabar. Aku sudah sangat lama ingin berterimakasih padanya untuk kasus kita. Kemarilah, duduk bersebelahan dengan Jennie." Putri Tuan Kim sedikit bingung dengan sikap Ayahnya yang sangat ramah dan baik pada Lisa, dan tentu saja dia tahu siapa Lisa dan siapa Ayahnya. Kapan mereka mulai akrab?

"Saya bersama Ayah saya." Ucap Lisa membuat Tuan Kim terdiam memandang Lisa dan Jennie bergantian. "Kasus yang berakhir ternyata tidak benar-benar berakhir."

"Ini gara-gara dirimu, KIM!" Suara berat dan besar memenuhi ruangan yang kecil. Seorang Pria tinggi besar masuk dengan wajah marahnya. "Jika kita tidak bertemu saat itu, ini tidak akan terjadi."

"Marco! Apa yang kau lakukan disini?"

"Ayah, duduklah. Kita akan membicarakan ini. Lisa akan menjelaskannya pada kalian." Ucap Jennie menarik lengan Ayahnya untuk duduk dengan tenang. Begitu juga dengan Tuan Marco yang ikut duduk didepan Tuan Kim, berdampingan dengan Lisa.

"Apa yang terjadi?"

"Sabarlah, Ayah."

"Tidak, Jennie. Jika ada Marco di depanku, itu artinya hal buruk akan terjadi. Maka aku tidak akan menunda sesuatu hal. Katakan Lisa, apa yang membawa Ayahmu untuk datang kesini."

TO NIGHT [ JENLISA ] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang