Narcissa di kejutkan oleh kepulangan Draco ke rumah bersama seorang bayi berusia dua bulan dalam gendongannya, berdiri di ambang pintu utama dalam keadaan berantakan. Tersadar dari rasa terkejutnya, Narcissa berteriak lantang memanggil nama suaminya. Draco melangkah mendekati ibunya, menunjukkan bayi mungil dalam dekapan pada wanita yang telah melahirkannya.
"Dia cucu mu, Mom." Ungkap Draco pelan, dari arah belakang Lucius tergopoh-gopoh mendekati keduanya. Terperangah mendengar kalimat barusan, ia berdiri di samping Narcissa yang menatap bayi mungil itu.
"Siapa yang kau hamili?" Tuntut Lucius menatap tajam Draco.
"Harry Potter." Tenggorokannya terasa sakit saat mengeluarkan suara, Lucius menghela napas panjang. Narcissa mengambil alih si kecil dari tangan Draco.
"Beristirahatlah dulu, Nak. Kamu pasti lelah." Narcissa mengusap bahu putra tunggalnya tersebut, "bayi kecil ini akan ku bawa ke kamar."
Narcissa berbalik meninggalkan anak dan suaminya, ia tak akan menuntut penjelasan rinci tentang bagaimana anak ini sampai ke tangan Draco. Putranya terlihat begitu kacau sekarang, yang di perlukan Draco saat ini hanyalah waktu untuk sendiri. Lucius memperhatikan bagaimana Draco memandangi punggung Narcissa yang menjauh, "beristirahatlah, Draco. Kau bisa menjelaskannya nanti."
Draco tak merespon apapun, dia berjalan linglung menuju kamarnya. Sore ini hujan kembali mengguyur kota London, padahal tadi siang langit begitu cerah.
Narcissa meminta seorang kepala pelayan membelikan perlengkapan bayi dengan segera, tak membutuhkan waktu lama sampai keperluan si kecil berada di kediaman Malfoy. Saat ini, si kecil terlihat lebih segar dari sebelumnya. Berada di kamar pribadi Lucius dan Narcissa.
Besok, Narcissa akan meminta suaminya untuk mendekorasi salah satu kamar di manor ini untuk di gunakan cucu mereka yang baru datang. Lucius duduk di bibir ranjang, dengan Narcissa yang sedang menyusui si kecil lewat botol. "Dia sangat kehausan." Ucapnya, ia merasa kembali ke masa lalu dimana Draco masih bayi. Lucius berada di samping, sesekali mengelus pipi si kecil.
Tidak sampai dua puluh empat jam, anak ini berhasil membuat Narcissa dan Lucius mencurahkan kasih sayang mereka. Mata hijau cemerlang miliknya menyihir sepasang suami-istri ini untuk memberikan cinta yang mereka miliki.
"Dia memiliki mata yang cantik." Kata Lucius di benarkan oleh Narcissa.
"Tapi, dia mirip dengan Draco saat masih kecil."
Lucius terkekeh kecil, "duplikat Draco sekali, gen Malfoy benar-benar kuat."
"Dia mewarisi warna mata dari ibunya."
Susu dalam botol habis, Narcissa menyeka jejak susu di sudut bibir si kecil. Dia tersenyum manis pada kakek dan neneknya, seolah berterima kasih telah memberikannya makan.
"Kalau ini anak Draco dan Harry... Lalu, kemana Harry?" Tanya Narcissa menepuk pelan punggung sempit si kecil, dia bersendawa lalu terdengar suara tawa ringan yang membuat Lucius dan Narcissa tertegun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mille Fleur | Drarry
FanfictionKaburnya Draco dari tanggung jawab perusahaan, secara tak sengaja mempertemukannya dengan cinta yang telah lama hilang dan ia cari. Besar harapan Draco dari pertemuan tak di sengaja itu untuk bisa terus bersama dengan si pemilik hati, hanya sayangn...