Reconnect House, sebuah bangsal rumah sakit yang di dirikan oleh World Military Intelligence. Bangunan berlantai 10 dari permukaan, dan dua lantai bangsal bawah tanah yang berfungsi untuk eksekusi, interaksi para prajurit WMI— kebanyakan ruangannya merupakan kamar-kamar dengan banyaknya lemari es yang menyimpan mayat, sebagian berfungsi sebagai laboratorium dan gudang obat-obatan. Sangat cocok di sebut markasnya para dokter forensik WMI yang bertugas di Inggris.
Informasi umum; Reconnect House hanya memiliki sembilan lantai, itu yang di ketahui masyarakat. Satu lantai teratas di gunakan sebagai Unit khusus bagi para prajurit yang terluka, lebih aman dari lantai sembilan ke bawah. Dokter yang di tugaskan di Reconnect House merupakan orang-orang yang di seleksi langsung oleh pihak kerajaan dan sebagian adalah dokter umum dari WMI.
Bulan ini cuaca sedang tidak bersahabat, tak seperti musim panas sebelumnya, sekarang udara di London menyentuh angka 40,5 derajat Celcius. Banyak anak-anak dan orang dewasa datang dalam keadaan kelengar akibat sengatan panas, sebagian kejang-kejang dan mengalami kulit terbakar. Di balik ramainya hiruk-pikuk lobi Reconnect House, seorang pria mengenakan kemeja aloha Hawai dan celana pendek di atas lutut baru saja memarkir mobilnya di basement , ia mengenakan kacamata hitam dan topi koboi. Wajahnya tampak merah, mungkin kepanasan mengingat di luar sangat panas.
Di belakang pria itu dua orang laki-laki mendorong sebuah brankar yang di atasnya terdapat kantung mayat berwarna merah, mereka bertiga memasuki sebuah lift barang untuk sampai ke Unit khusus bawah tanah.
"Halo, Miss. Granger— ah, tidak... Sekarang kau Miss. Weasley." Regulus membuka kacamata hitamnya saat sampai di Ice Box 009 Room, "di luar sangat panas, tak heran banyak orang pingsan di jalanan." Keluhnya melepas topi koboi yang menjadi payungnya selama di luar.
"Pemerintah sudah mewanti-wanti mereka untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, sebagai pengingat." Ujar Hermione tidak menjawab sapaan Regulus, ia fokus pada pendataan tentang seonggok mayat yang baru saja di keluarkan dari dalam lemari es.
"Tidak biasanya London sepanas ini, tahun lalu tak begitu panas." Keluh seorang pria berbadan tambun mendorong brankar masuk ke ruangan, dua pria itu mendesah lega saat memasuki ruangan 009. Di sini banyak AC!
Setelah meletakkan kantung jenazah merah di atas meja, keduanya mencari kursi dan duduk menikmati dinginnya ruangan.
"Well, Miss. Weasley, aku membawa orang baru untukmu." Kata Regulus membuka zipper kantung jenazah di atas meja, sejenak Hermione meninggalkan mayat beku yang sedang ia data.
"Yang ke berapa ini?" Sepasang ratna coklat gelap menatap seonggok tubuh dengan kepala berlubang akibat di tembus peluru.
"Tiga puluh tiga, dalam satu setengah tahun ini." Regulus menyalakan cerutu yang ia ambil dari saku celana, mengisap nikotin dalam-dalam dan menghembuskan asapnya ke udara.
"Kau mencemari, Sir." Desis Hermione tak senang, matanya tak berhenti memindai tiap jengkal tubuh telanjang mayat pria yang di suguhkan Regulus. "Di tembak dari jarak berapa meter? Aku yakin isi kepalanya hancur di dalam, pelurunya tidak tembus sampai belakang kepala." Hermione melihat darah segar mengucur dari telinga dan hidung mayat.
"Lima meter dari jarak dia bersembunyi di balik semak halaman kiri kediaman Malfoy, kami tidak menggunakan peluru yang terlalu berbahaya. Tapi, dia langsung mati di tempat."
Hermione menarik diri, mengabaikan sejenak mayat baru itu. "Apa motifnya kali ini?" Tanya Hermione kembali menekuni data-data mayat yang empat hari lalu datang di kirim langsung oleh asisten desainer ternama, Narcissa Malfoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mille Fleur | Drarry
FanfictionKaburnya Draco dari tanggung jawab perusahaan, secara tak sengaja mempertemukannya dengan cinta yang telah lama hilang dan ia cari. Besar harapan Draco dari pertemuan tak di sengaja itu untuk bisa terus bersama dengan si pemilik hati, hanya sayangn...