BERHENTI SEKOLAH

3.3K 295 83
                                    

Pagi ini, Jayden dan Kevin juga Jun tengah menyiapkan dirinya untuk pergi ke kantor polisi. Mereka ingin menjenguk Daniel yang semalaman menginap di kantor polisi. Setelah rapi, mereka pergi menaiki mobil mereka. Setelah pulang dari kantor polisi, mereka mau ke sekolah untuk mengundurkan diri sebagai siswa disana.

Sementara di apartemen pertama, John, Travis dan Justin terlihat sedang sarapan pagi di temani Kyle dan Arthur. Mereka melakukan sarapan pagi yang tidak lengkap. Biasanya berdua belas. Tapi sekarang hanya berlima karena Gavin dan David ada di apartemen kedua menjaga Sam, dan Jayden, Kevin juga Jun pergi ke kantor polisi untuk mengurus kasus kemarin. Justin dan John terlihat lahap makannya, berbeda dengan Travis yang selalu memasang wajah datar ketika makan atau sedang apapun itu. Karena memang, Travis ini menurun dari ayahnya yang super datar+dingin.

"Kak Niel kapan keluar, kak?" Tanya Justin mencairkan suasana.

Mendengar pertanyaan itu, Kyle dan Arthur saling menatap satu sama lain.

"Masih dalam proses. Kalo proses udah selesai, kak Daniel keluar" jelas Kyle.

"Kalian enggak benci sama kakak kan?" Tanya Arthur memastikan.

"Gue si enggak" jawab Travis simpel.

"Kalo gue juga enggak." Lanjut Justin.

"Jojo?" Tanya Arthur lagi.

"Jojo sama sekali enggak benci sama kakak. Cuman satu, John agak kecewa sama kakak, karena kakak yang buat kesalahan, kak Sam yang jadi korbannya" jawab John.

Arthur menunduk.

"Kakak minta maaf" lirihnya.

Keempatnya mengangguk.

"Jojo enggak benci kakak kok. Tenang aja!" Seru John meyakinkan Arthur.

•••

"Apa?! Kalian ingin mengundurkan diri dari sekolah?! Yang bener aja kalian ini." Kepala sekolah itu membentak Jayden, Kevin dan Jun.

Sedangkan yang di bentak hanya diam tak bergeming.

"Setelah kasus pembunuhan itu kalian mau keluar? Sudah mencemarkan sekolah ini!"

Ketiganya menunduk.

"Maaf.."

"MAAF KAMU BILANG?!"

Jayden menunduk. Ia benar benar di landa kebingungan sekaligus ia malu karena namanya sudah tercemar di seluruh penjuru sekolah. Bukan hanya namanya. Tapi nama sekolah ISAM juga sudah tercantum yang buruk buruknya oleh seluruh warga Indonesia.

"Ayo." Ajak Jun.

Jayden dan Kevin mengangguk.

"Mau kemana kalian?!" Bentak pak Tino tersebut saat ketiga lelaki tadi ingin melenggang pergi dari sana. 

"Keluarkan kami." Tegas Jun sambil menekan kata itu.

"Kenapa jadi kalian yang terlihat menyeramkan?" Tanya Pak Tino tersebut.

"Siapa aja yang udah tau kasus ini?" Tanya Jun datar.

"B-baru saya" jawab Pak Tino gugup.

"It's okay. Anda bisa selamat kalau anda bisa merahasiakan kasus ini. Yang artinya. Jika kasus ini tersebar. Maka anda siap mati." Jun memberi peringatan sembari menekan kata 'mati' di akhir kalimat.

Glup!

Pak Tino menelan ludahnya kasar. Kenapa malah jadi mereka yang menyeramkan di banding dirinya? Astaga... Dimana martabat seorang kepala sekolah yang tegas miliknya? Hilang sudah. Nyalinya ciut ketika mendengar kata 'mati' dari tiga orang tersebut.

SALAH DENDAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang