"Kak Arthur mau kemana?" Yang lebih muda bertanya.
"Mau jalan jalan. Refreshing biasa. Mau ikut?" Tawar Arthur.
Yang lebih muda mengangguk.
"MAU! Sam siap siap dulu ya kak!"
Sam berlari ke kamarnya untuk berganti pakaian. Sedangkan Arthur memilih untuk menunggu di sofa sekalian menonton televisi dulu. Soalnya, Sam seperti wanita kalau berganti pakaian, bisa jadi 2 jam kan? Jadi masih ada waktu!
Namun saat sedang asik menonton televisi. Seseorang menepuk pundaknya.
"Kak?"
Gavin mendudukkan dirinya di samping Arthur.
"Mau kemana sore sore gini? Rapi banget" ucap Gavin.
Arthur memasang cengiran.
"Mau healing dulu, nunggu Sam. Biasa. Tau kan Sam kalo ganti baju ngaret banget"
Gavin terkekeh.
"Tapi pulang jangan kemalaman, nanti malem kita mau diskusi. Ada yang mau di bicarain sama kak Daniel" ujar Gavin.
Arthur mengangguk.
"Siapp Tuan Muda Gavin!"
Gavin lagi lagi terkekeh pelan.
"Gimana? Rem aman?"
"Aman tuan, saya sudah memutuskan rem nya."
"Bagus. Kamu balik kerja sana. Saya ada urusan, dan pastiin kerjaan kamu beres."
"Siap tuan"
Sekarang Arthur dan Sam sedang dalam perjalanan. Arthur sengaja membuka jendela mobil karena Sam ingin menghirup udara alami. Haha bisa saja. Jalanan saat ini lumayan ramai. Sam tak berhenti tersenyum ketika melihat banyak sekali anak anak yang bermain di taman dan ada banyak badut juga. Arthur hanya terkekeh. Jujur saja, Sam ini sangat menggemaskan. Semenjak kejadian dulu, hubungan persaudaraan mereka menjadi lebih baik.
Mereka kadang memanggil dengan sebutan "elo, gue" bahkan dulu lebih sering seperti itu. Namun semenjak kejadian Daniel di penjara. Mereka lebih sering memanggil dengan sebutan "aku, kakak, Adek, kamu" semacamnya. Kalau "elo, gue" sudah jarang. Dulu mereka juga di kenal dingin, cuek bahkan nyeremin. Tapi kalian lihat kan? Di rumah mana ada yang namanya nyeremin. Justru malah mereka akur dan saling menyayangi satu sama lain, saling mengerti bahkan saling memanjakan satu sama lain.
Sekarang, tujuan Arthur adalah jalan jalan ke mall dan membawa Sak untuk bermain time zone. Sam sangat setuju bahkan raut wajahnya terlihat sangat senang. Namun ketika mereka sedang fokus menikmati pemandangan jalanan. Di depan terlihat jalanan yang di tutup. Asahi menancapkan remnya. Namun.
"ANJING! D-DEK REMNYA BLONG DEK!!"
Sam di buat kaget oleh Arthur yang berteriak. Cara memberhentikannya bagaimana?! Jalanan di depan di tutup! Apakah, apakah akan di terobos? Masa iya!
"Kakak! Sam, Sam enggak mau kakak Sam enggak mau jatuh kakak enggak mau!!" Sam berteriak histeris.
Arthur terus mengendalikan stirnya. Tapi bagaimana bisa, ramnya benar benar blong sekarang. Remnya tak berfungsi. Arthur sangat panik.
"S-sam, Sam denger kakak" Arthur memegang kedua bahu Sam.
"K-kamu lompat dari mobil pas kakak buka pintunya terus teriak lompat oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH DENDAM [END]
Mystery / Thriller"Lanjutin hidup kalian berdua ya?" Kisah seorang 12 bersaudara yang memiliki dendam abadi terhadap seseorang yang telah membunuh kedua orang tuanya. Namun akibat sebuah dendam tersebut, membuat beberapa dari mereka kehilangan nyawa nya. Bagaimana k...