MENGENANG/KENANGAN

2.8K 247 53
                                    

Sudah terhitung 2 tahun setelah kepergian David, Arthur dan Sam. Kesembilan bersaudara memutuskan untuk berpindah rumah. Daniel yang memiliki ide ini. Daniel tidak mau ada yang berkorban atau menjadi korban lagi. Cukup David, Arthur dan Sam, sisanya tidak boleh ada yang terluka lagi, atau meninggalkan.

Sekarang mereka berada di rumah baru yang cukup besar.

(Seperti ini gambaran rumah baru mereka)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seperti ini gambaran rumah baru mereka)

Saat ini, Daniel berada di kamarnya tengah membereskan baju bajunya serta membersihkan kamarnya. Daniel membersihkan dari mulai kasur, lemari, dan juga sampai ke lantai. Biarkan adiknya istirahat, jadi dia saja yang mengurusnya. Namun saat sedang beres beres. Tiba tiba sebuah kemeja jatuh dari gantungannya. Daniel menatap kosong kemeja yang jatuh barusan. Iya. Itu kemeja almarhum Arthur yang di temukan di sungai.

Daniel mengambil kemeja itu dan berniat menggantungkannya lagi, namun sebuah kertas jatuh dari kantung kemeja tersebut. Daniel mengambilnya perlahan. Ia mendudukkan dirinya di kasur lalu membuka auratnya perlahan. Suratnya sudah usang.

Dear kak Niel.

Halo kak Niel, salam Arthur disini. Kak, buat siapapun yang baca surat ini.

Kak, Arthur enggak tau kenapa tiba tiba pengen aja nulis ini. Kak, Arthur takut kayak kak David. Arthur tiap malem enggak bisa tidur karena kepikiran itu.

Kak, kalo iya Arthur kayak kak David tapi dengan kejadian yang berbeda. Arthur minta maaf kalo Arthur sering ngerepotin kakak dan adek semua. Arthur kangen sama kakak, Arthur enggak tau harus ngomong apa lagi. Kak. Maaf, Arthur juga punya firasat. Maaf Arthur malah bawa Sam pergi sama Arthur. Kak. Kalo ini beneran terjadi pas Arthur lagi pergi sama Sam. Arthur minta maaf udah bawa Sam ikut sama Arthur. Kak. Arthur sayang kalian.

Kalo beneran itu terjadi. Janji setelah ini enggak akan ada yang pergi lagi ya selain Arthur, dek Sam sama kak David. Janji harus sama sama terus sampai kalian menikah. Janji harus hidup sampai bisa capai cita cita kalian. Kak. Kak Niel enggak boleh ikut sini ya. Kak Niel harus menikah dulu terus punya anak biar Arthur punya ponakan. Kak Niel harus bertahan. Kak, jangan salahin siapapun atas kejadian ini ya? Mungkin emang lagi terjadi aja. Ini juga takdir kak.

Segitu aja ya? Kalo kakak kangen, kakak semua dan adek bisa peluk kemeja kesayangan Arthur. Enggak tau juga si Arthur bakal pake atau enggaknya. Intinya peluk aja. Kalo kangen Sam, coba cari di saku sebelah kiri kemeja Arthur.

Daniel berhenti sejenak membacanya. Ia mengodok saku kemeja Arthur di sebelah kiri, ia menemukan sebuah foto polaroid yang dimana foto itu adalah foto dirinya dengan Sam. Daniel menghapus air matanya. Ia melanjutkan acara membacanya.

Gimana? Kakak pasti nangis kan? Kak. Air matanya sayang lho, udah ah. Lagian Arthur disini bahagia kok. Jangan nangis, air mata kakak dan semuanya itu berharga. Tetep tersenyum ya. Dan jangan ada lagi yang jadi korban. Oh iya kak, ada permintaan tolong buat Arthur. Tolong ya, di lipatan buku yang sering aku pake buat tulis tulis ada surat. Kakak bisa tolong kasih surat itu ke Rara? Kakak masih inget Rara kan? Semoga masih ya kak. Cari terus Rara buat Arthur kak. Dan sampein surat itu ke Rara. Makasih kak.

SALAH DENDAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang