EPILOG

3.5K 265 41
                                    

Sudah 1 tahun sejak kepergian saudara Travis dan Justin. Kini mereka berdua sudah bisa mengikhlaskan kepergian saudaranya. Travis dan Justin sudah bahagia hidup di keluarga barunya. Ada mama nya yang sering memanjakannya, ada papanya yang sangat menyayanginya. Bahkan sang kakak yang selalu menuruti apa yang mereka inginkan. Travis dan Justin juga sudah sembuh dari traumanya kejadian 1 tahun yang lalu. Namun belum sepenuhnya pulih.

Perusahaan milik ayah mereka juga sekarang mencoba di pegang oleh Jovan. Justin sendiri yang memberikan saham perusahaan ayahnya kepada Jovan karena dirinya merasa Jovan pantas memegang cabang perusahaan itu untuk sementara waktu sampai Justin menginjak usia 21 tahun nanti.

Usia Travis dan Justin sekarang 18 tahun. Meski hanya beda 6 bulan, Travis akan tetap menjadi adik kesayangan Justin. Saat ini, Travis sedang berada di ruang tengah. Anak itu terlihat sedang mengerjakan sesuatu di buku. Rara yang melihat itu langsung menghampiri Travis. Ia mendudukkan dirinya di samping Travis. 

"Lagi nulis apa si?" Tanya Rara kepo.

Travis mendongkak. Ia menoleh ke samping.

"Eh ada kakak. Eum, aku lagi gambar ini!" Serunya sambil menunjuk sebuah gambar orang yang terdiri dari 12 orang.

"Ini gambar aku, Kak Justin, dek John, kak Niel, Kak Jayden, kak Kevin, kak Kyle, kak Gavin, kak David, Kak Arthur, kak Jun dan kak Sam!" Lanjutnya sambil menyebutkan tiap nama di gambar tersebut.

Rara meringis mendengarnya. Namun ia harus terlihat biasa saja di depan Travis agar anak itu tidak kembali terluka.

"Wah, bagus gambarnya" puji Rara.

"Ada lagi!" Seru Travis. Ia mengambil lembar kertas yang ada di bawah kertas tadi.

"Ini ada kak Rara, kak Justin, aku, mama, sama papa!" Serunya lagi.

Rara terkekeh. Ia mengusap lembut Surai Travis.

"Gambarnya lucu lucu ya" puji Rara lagi.

Travis terkikik lucu.

"Ihhh! Iya, lucu. Seperti kakak"

•••

Justin sedang berada di mall bersama Hana. Pagi pagi sekali, Hana membangunkan Justin dan mengajaknya berbelanja agar tidak terlalu jenuh di rumah. Awalnya Hana juga mengajak Travis. Tapi karena dia bilang 'mager' yasudah Hana hanya mengajak Justin. Justin sendiri tidak heran, Travis memang anaknya Mageran.

Justin terus berjalan di depan Hana. Ia sangat kagum dengan isi mall. Entah kapan terakhir kali mereka ke mall? Mungkin saat usia mereka sekitar 10 tahun? Karena setelahnya, mereka sibuk latihan dan latihan. Kalian pasti tau latihan apa yang di maksudku.

Hana tersenyum melihat wajah ceria Justin. Hana sungguh berterima kasih, akhirnya Justin kembali cerita walau belum sepenuhnya sembuh. Wajar saja, bagaimanapun juga. Travis dan Justin ini hanya anak remaja biasa. Mereka juga sering mengalami sakit. Apalagi ketakutan.

"Sayang kesini dulu" panggil Hana.

Justin menoleh mendapati Hana yang tengah memilih sayuran. Justin menghampiri Hana.

"Mama beli sayur apa aja?" Tanya Justin.

Hana tersenyum.

"Justin sukanya apa sayang?"

Justin tampak berfikir.

"Eum? Sayur apa aja Justin suka kok!" Jawabnya berseru senang. Hana terkekeh pelan.

"Mba tolong sayur kangkungnya sama bayam di bungkus ya. Sekalian sama ayam itu juga 4 bungkus aja" ucap Hana sambil menunjuk beberapa bahan yang harus di beli.

SALAH DENDAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang