"Kak"
"Hm?"
Gavin menatap David yang sedang fokus terhadap komputernya. Gavin duduk di sebelah David sedangkan David masih terus fokus pada komputernya.
"Pengen main"
David seketika menghentikan aktifitas mengetiknya lalu menatap tajam Gavin.
"Besok."
Gavin menghela nafas panjang. Dia mau bermain sekarang kenapa harus besok?!
"Gue bisa baca pikiran Lo."
Gavin seketika terdiam.
"Kok bisa?"
"Besok Gav. Besok, Lo bisa puasin mau apain tu anak"
Gavin tersenyum senang. "Jadi, yang tadi siang jadi?"
David mengangkat alis tanda kalau itu benar.
"Wihh. Keren, pasti seru"
David tersenyum miring. "Pasti."
"Rara" Yang di panggil menoleh ke arah temannya yang terlihat sedang memelas.
"Kok perasaan gue ga enak ya Ra? Kira kira bakal terjadi apa ya besok?"
Rara menghela nafas panjang. "Ga akan ada, Na. Percaya sama gue. Kalo pun iya, emang apa yang bakal terjadi?"
Ananta tampak terdiam.
"Gue takut karena udah macem macem sama golongan si Daniel tadi"
Rara lagi lagi menghela nafas panjang. "Lagian salah Lo juga si pake ikut campur. Percaya sama gue na. Gue yakin, besok ga terjadi apa apa kok"
Ananta mengangguk lesu dan memilih untuk pergi tidur mendahului temannya.
Disini dimana taman yang terlihat sepi ada seorang 2 gadis perempuan yang masih bersekolah sedang bermain di taman. Mereka sedang mencari udara segar. Entah karena apa, tapi mereka memang sedang ingin berjalan jalan.
"Karin~"
"Hm?"
"Kok gue ada rasa ya sama si Travis Travis itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH DENDAM [END]
Mystery / Thriller"Lanjutin hidup kalian berdua ya?" Kisah seorang 12 bersaudara yang memiliki dendam abadi terhadap seseorang yang telah membunuh kedua orang tuanya. Namun akibat sebuah dendam tersebut, membuat beberapa dari mereka kehilangan nyawa nya. Bagaimana k...