Elsa bermanuver dari satu bangunan ke bangunan lain, sembari tangannya membekukan jalanan yang diinjak oleh titan wanita, membuat lawannya beberapa kali terjatuh karena licin. Namun tanpa lelah, mahluk itu langsung bangkit dan terus mengejarnya bak singa kelaparan mengejar rusa.
Seperti yang dikatakan Erwin, pria itu benar-benar membuat pasukan khusus untuk mengevakuasi warga Stohess. Walaupun begitu, korban masih tampak berjatuhan entah dari pihak anggota pasukan, para penduduk atau Kepolisian Militer.
Titan wanita terus melangkah maju, tubuh raksasanya yang tak terbungkus kulit sangat terlihat kontras. Ia terus mengejar hingga tubuhnya kembali tergelincir karena tersandung oleh sebuah es yang mencuat dari dalam tanah. Jalanan yang licin membuatnya terseret jauh dan berakhir menabrak bangunan didepan hingga roboh.
Ketika bangkit, ia menemukan beberapa tubuh manusia telah hancur lebur akibat tertimpa tubuh raksasanya. Titan Annie menatap tajam sosok Elsa yang sedang berdiri diatas atap menara, mengamati. Wanita itu sudah sangat mempermainkannya. Dan ia merasa sangat marah sekarang.
Melihat titan itu telah berdiri, Elsa mengeratkan genggamannya pada senjata. Ia lalu berlari disepanjang atap dan melompat sambil menembakkan kembali kabel bajanya. Kepalanya menoleh dan benar saja titan wanita kembali mengejarnya. Kali ini dengan kecepatan tinggi, tangan raksasa itu berusaha meraih tubuh Elsa yang melayang. Dengan gesit Elsa menukik membuat si titan hanya menangkap udara kosong.
Elsa membuat titan itu sibuk, berkali-kali ia menumbuhkan jarum es raksasa untuk memperlambat lawannya. Desingan gas terdengar makin kuat saat Elsa mempercepat manuvernya. Tanpa kewaspadaan, titan wanita terus mengejar hingga sebuah tembakan suar yang memekakkan telinga dilepaskan. "Baiklah, semuanya akan berakhir disini," bisik Elsa.
Ia melesat melewati dua bangunan tinggi didepan disusul titan wanita dibelakangnya. Dari balik kedua bangunan, tiba-tiba ratusan pengait dan kabel baja menghujani tubuh si raksasa hingga melumpuhkan pergerakannya. Titan itu kehilangan keseimbangan dan seketika jatuh tersungkur.
Bergegas, pasukan yang bersembunyi keluar dan melempar jaring besar dilengkapi mata pisau ke atas tubuh si raksasa. "Dia tertangkap!" Hanji bersorak riang sambil berlari mendekati tangkapan mereka. Melihat misi sudah berhasil, Elsa juga memilih ikut turun bersama anggota lain.
"Elsa!" Wanita berkacamata itu berteriak kencang sambil menerjang Elsa yang baru saja tiba. Ia menyambut rekan musim dinginnya dengan pelukan erat. "Sudah kuduga, kita adalah tim yang hebat!" teriaknya bersemangat semakin erat memeluk tubuh Elsa.
"Mayor Hanji! Anda memeluknya terlalu kuat." Moblit menjerit kecil, ia berusaha melepaskan Elsa dari pelukan erat Hanji. Menyadari rekan musim dinginnya mulai sesak napas, wanita itu segera melepaskan pelukannya dan membiarkan Elsa meraup udara. "Eh, maaf," katanya sedikit merasa bersalah.
Elsa tidak berkata apa-apa, ia lebih memilih meraup udara sebanyak mungkin. Sementara Moblit, pria itu menghela napas lelah melihat kelakuan aneh atasannya. Dengan langkah senang Hanji mendekati kepala titan Annie. Sosoknya membayang dalam mata besar titan itu. "Jadilah anak yang baik, ya?" Menghunuskan pedang, Hanji lalu menodongkannya pada mata si titan.
"Hei." Hanji berjongkok sambil mengetuk-ngetuk kan bilah pedangnya pada wajah si titan.
"Apa kau marah karena kami menangkapmu? Ah, dari caramu melihat, kurasa iya." Sejenak Hanji terdiam saat menyadari titan itu melirik ke arah Elsa. "Kau membunuh rekan-rekanku secara brutal. Akan kubalas dua kali lipat. Tenang saja, aku akan merobek setiap sel tubuhmu dengan cepat. Kujamin rasa sakitnya takkan terasa," lanjutnya dengan ekspresi menakutkan.
Bola matanya melebar mendengar perkataan Hanji. Titan Annie mengayunkan kakinya yang tak terikat. Menyapu semua peralatan dan senjata hingga hancur. Orang-orang disekitar seketika naik ke atap untuk menyelamatkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Queen And Wings Of Freedom [On Going]
FanfictionSetelah menemukan jati dirinya dan berhasil menyelamatkan Kerajaan Arendelle dari bencana. Elsa memilih melepaskan tahta dan mengangkat sang adik, Anna sebagai penggantinya. Kini, ia hidup sederhana di Hutan Ajaib bersama para Roh Elemen dan suku No...