Manik sebiru es itu berbinar-binar menatap pemandangan di hadapannya. Segera Elsa turun dari atas punggung sang kuda salju. Kakinya yang berbalut sepatu boot melangkah pelan menapaki jalan batu bata. Kini ia sedang berdiri di depan pintu gerbang Kerajaan Arendelle. Perlahan air mata menggenang di pelupuk matanya, kemudian meleleh membasahi pipi.
Iris mata itu melebar saat pandangannya menangkap sosok yang dirindukannya selama ini, gadis bergaun hijau dengan mahkota berlian bertahta diatas kepala, Anna. Air mata makin banyak menetes, lantas Elsa berlari, menerjang Anna yang sedang berbicara dengan beberapa prajurit di depan gerbang. Refleks ia memeluk tubuh mungil adiknya dengan erat, membenamkan wajah ke ceruk leher Anna –yang tampak terkejut– sembari menangis tergugu.
"Elsa, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau berpakaian seperti ini?" Anna membalas pelukan erat kakaknya dengan air muka keheranan. Tangannya mengelus sayang punggung Elsa yang tampak bergetar. Bisa ia cium bau anyir darah dari tubuh kakaknya.
"Anna, kukira kita tidak akan pernah bertemu lagi. Berkumpul, berbicara atau sekedar melihatmu. Aku merindukanmu, merindukan kalian semua. Tolong jangan tinggalkan aku, Anna ...." Elsa meracau kemudian melepaskan pelukannya. Tangannya yang gemetaran mengelus lembut wajah sang adik yang berada di hadapannya. Takut jika ini semua hanya sebuah ilusi atau mimpi belaka.
"Elsa, tenangkan dirimu. Aku di sini," ucap Anna lalu dengan penuh kelembutan menghapus air mata sang kakak.
Bibir ranum Elsa tersenyum saat merasakan sentuhan lembut nan hangat dari tangan si adik pada wajahnya. Pelan pandangannya memburam, Elsa merasa lemas dan kelelahan. Saat itu juga, tubuh sang Ratu Salju seketika roboh. Raut keheranan di wajah Anna kini berganti dengan kepanikan. Kakaknya jatuh pingsan di depan mata. Sebisa mungkin ia menahan tubuh semampai Elsa.
"Tolong, panggilkan para pelayan dan juga dokter! Satu lagi, Putri Mahkota Kerajaan Corona, Rapunzel!" Anna berteriak panik pada prajurit yang ada disekitarnya, sembari memegangi Elsa yang tak sadarkan diri.
Para pelayan wanita mulai berdatangan dengan membawa tandu. Dengan pelan, mereka memindahkan tubuh Elsa ke atas tandu dan membawanya ke dalam istana. Anna yang sangat khawatir juga ikut serta. Langkahnya terhenti sejenak saat seorang gadis berambut emas berlari terburu-buru dari salah satu lorong istana menuju ke arahnya.
"Rapunzel!"
"Apa yang terjadi, Anna? Kenapa Elsa di sini? Bukankah dia seharusnya berada di Hutan Ajaib?" Rapunzel menghujaninya dengan banyak pertanyaan, wajah gadis itu juga terlihat sama paniknya.
"Aku tidak mengerti, tiba-tiba saja Elsa datang dengan penampilan lusuh dan ia juga terluka. Ia memelukku sangat erat dan meracaukan banyak hal," jelasnya dalam langkah mereka, mengikuti kumpulan pelayan yang membawa Elsa.
"Tenanglah Anna, semuanya akan baik-baik saja." Rapunzel menggenggam tangan sepupunya yang gemetaran, kemudian mereka memasuki kamar di mana Elsa kini ditempatkan.
Langit cerah di jendela mulai menggelap berganti malam dengan para bintang dan cahaya aurora borealis yang mengalir bak sungai di cakrawala. Perlahan sepasang kelopak mata berwarna sebiru es terbuka. Langit-langit kamar berwarna putih dengan ukiran bunga tertangkap matanya.
Elsa hendak bangkit, tapi tertahan saat ia menyadari tangan serta tubuhnya kini dililit rambut emas yang sangat panjang. Ketika menoleh, ia menemukan Anna dan Rapunzel sedang tertidur pulas diatas kursi panjang tak jauh dari ranjang yang ia tiduri. Kedua gadis itu tampak lucu. Anna meletakkan kepalanya di bahu mungil Rapunzel dengan mulut mendengkur halus, dan jangan lupakan air liurnya yang sedikit mengalir.
Sedangkan Rapunzel, gadis berambut emas itu tertidur dengan meletakkan dagunya diatas kepala Anna. Kedua tangannya tampak memeluk tubuh sang Ratu Arendelle meski sekarang pelukan itu sudah melonggar. Bibir ranum Elsa melengkung manis, ia hendak berdiri. Namun rambut yang melilitnya tertarik hingga si pemilik rambut terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Queen And Wings Of Freedom [On Going]
FanficSetelah menemukan jati dirinya dan berhasil menyelamatkan Kerajaan Arendelle dari bencana. Elsa memilih melepaskan tahta dan mengangkat sang adik, Anna sebagai penggantinya. Kini, ia hidup sederhana di Hutan Ajaib bersama para Roh Elemen dan suku No...