Chapter 10

89 21 1
                                    


   Sugimoto keluar dari ruang tersebut dan memanggil orang yang dimaksud. Presiden Asosiasi Jepang, Matsumoto Shigeo, memasuki ruangan Ryuji.

   Pria paruh baya dengan gaya rambut dan potongan kumis yang rapi, mengenakan setelan jas berwarna hitam. Tubuhnya tak setinggi Sugimoto, dan beberapa keriput yang tak terlalu ketara pada wajahnya. Usianya sudah melebihi 50 tahun, tapi penampilan yang terawat itu membuatnya tampak sedikit lebih muda.

   Pria itu duduk di kursi yang berhadapan dengan ranjang, dan Sugimoto yang berdiri di sampingnya.

   "Bagaimana keadaanmu?"

   Sedikit basa-basi sebelum masuk ke topik, dimulai oleh Presiden Asosiasi dengan pertanyaan.

   "Belum sembuh sepenuhnya," akui Ryuji.

   Tiga orang lain dalam ruangan agak kaget mendengar pengakuan Ryuji.

   "Baru kali ini, saya melihat kamu terluka melawan monster," komen Presiden Matsumoto.

   "Ya, saya juga tak menyangka," jawab Ryuji.

   "Kalau begitu, biar saya jelaskan apa yang telah terjadi."

   Pernyataan Presiden Matsumoto tak banyak berbeda dari cerita Akari. 13 Hunter Rank-S dikerahkan masuk ke dalam Dungeon Ganda itu, dan mendapati Ryuji sebagai satu-satunya sosok yang masih hidup.

   Atsushi Kumamoto selaku Hunter Rank-S tercepat kedua di Jepang menggendong Ryuji hingga keluar Gate. Dan tepat setelah 13 Hunter disana berhasil keluar, Gate itu pun menutup.

   Alhasil, pihak media Jepang dihebohkan tentang Ryuji yang terluka menghadapi satu Dungeon. Pernyataan yang lengkap dari para Hunter Rank-A dan Rank-S belum bisa menyurutkan kehebohan berita ini. Pihak media masih menunggu Ryuji yang saat ini masih berlabel koma.

   "Saat ini, masyarakat Jepang sedang heboh sekaligus cemas dengan keadaanmu," jelas Presiden Matsumoto.

   "Sebentar lagi pihak Asosiasi Jepang akan menerbitkan berita tentang aksi seorang Ryuji Goto mengalahkan ancaman setingkat Rank-S. Mungkin terkesan mendesak, namun saya harap kamu turut hadir untuk memberi pernyataan."

   Ryuji berfikir sejenak.

   "Saya kalah melawan monster itu," akui Ryuji.

   Jika tidak mendengar hal yang sama sebelumnya, mungkin reaksi Akari akan sama seperti Wakil Ketua Guild dan Presiden Asosiasi saat ini. Wakil Ketua Sugimoto dan Presiden Matsumoto tertegun sempurna. Reaksi mereka berdua sangat mirip dengan Akari sebelumnya. Begitupun balasan mereka akan pernyataan Ryuji.

   "Ternyata kamu memang belum sembuh," ujar Presiden Matsumoto.

   "Ryuji tak pernah melawak, pasti ada yang salah dengannya."

   "Goto-san tak perlu memaksakan diri, kami lebih khawatir jika kamu tiba-tiba melucu begini," timpal Sugimoto.

   Akari terdiam, melirik ke arah Ryuji. Sedikit sindiran mungkin perlu untuk meninggalkan tamparan pada Sang Ranker-S Terkuat tersebut.

   Ryuji terdiam menyatakan bahwa dia tidak melawak.

   Diamnya Ryuji membuat kedua orang penting di hadapannya mulai berkeringat dingin.

   "Kamu serius?" tanya Presiden Matsumoto.

   Ryuji membuka bicara, bercerita tentang pertarungannya dengan Patung Pencabut Nyawa sampai ke detail terkecil. Dan tentang hasil yang dia dapatkan setelah melawan patung itu mati-matian.

   "I-ini sulit dipercaya," gumam Presiden Matsumoto.

   Sugimoto dan Akari pula terdiam karena tak tahu bagaimana harus berkomentar. Jika apa yang mereka dengar dari Ryuji itu benar-benar terjadi, maka Jepang sangat beruntung belum runtuh saat ini.

Solo Leveling: JikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang