ㅤ“Kamu kenapa?”
ㅤGadis itu mendongak dan memiringkan kepala, meneliti wajah laki-laki di sampingnya.
ㅤTanpa mengalihkan pandangan, laki-laki itu tetap berjalan santai. Gadis di sampingnya mengikuti laju langkahnya.
ㅤ“Apanya yang kenapa?” tanya laki-laki itu pula.
ㅤGadis itu menunjuk dan mengusap bagian bawah matanya.
ㅤ“Matamu, kenapa? Kok sembab gitu?” gadis itu mengulang soalan, kali ini ditambah konteks.
ㅤLaki-laki jangkung itu menurunkan pandangan, menatap wajah gadis di sebelahnya itu.
ㅤ“Nanti kami ada Ulangan Harian, jadi semalam aku belajar,” jawabnya.
ㅤ“Tidak tidur?” soal gadis itu.
ㅤTidak ada jawaban.
ㅤ“Lagi?”
ㅤ“Jangan sering-sering memaksakan diri, pola tidur tuh dijaga,” pesan gadis itu.
ㅤMasih sambil berjalan, laki-laki itu membalas.
ㅤ“Kalau tak begini, bagaimana aku bisa menjaga nilaiku?”
ㅤGadis itu menunjukkan raut wajah jengkel.
ㅤ“Menjaga nilai agar pas KKM? Aneh,” sindir gadis itu.
ㅤ“Aku begini untuk menjagamu. Nilaiku harus buruk supaya tak terlihat seperti si pintar culun. Harus kubuat pelajar lain takut padaku. Jadi mereka takkan berani mendekatimu,” jelas si laki-laki.
ㅤ“Jadi, harus belajar mati-matian biar bisa mengendalikan nilai diri sendiri? Dan bakal kelihatan preman kalau nilai selalu hampir gagal? Kubilang, konyol,” sindir gadis itu lagi.
ㅤTanpa perubahan ekspresi, laki-laki itu menjawab datar.
ㅤ“Aku tak peduli apa pendapatmu. Yang penting aku harus menjaga orang yang ku sayang.”
ㅤWajah gadis itu terlihat memerah dan semakin jengkel.
ㅤ“Berhenti ngomong kek gituhh! Geli tauk!” pekik si gadis.
ㅤBelum sempat laki-laki itu membalas, suara garau dari seberang jalan mengalihkan perhatiannya.
ㅤ“Goto Ryuji!!”
ㅤMendengar namanya dipanggil, perhatian Ryuji beralih dari gadis di kanan, kepada sosok laki-laki di sebelah kiri, nun di sana.
ㅤLaki-laki itu bertubuh kekar. Tinggi tubuh mereka mungkin sama, tapi tegap tubuhnya sedikit melebihi Ryuji. Dia berdiri di seberang jalan besar, menunjukkan raut wajah bengis.
ㅤGadis di samping Ryuji ikut menengok ke samping.
ㅤ“Siapa tuh?”
ㅤRyuji terdiam, dia mengalihkan tubuh menghadap laki-laki itu sepenuhnya.
ㅤ“Dia…”
ㅤ
*
ㅤㅤ“Tanaka Kenzo.”
ㅤSugimoto membuka pembicaraan, sejenak setelah duduk.
ㅤSi empunya nama menoleh, menumpukan atensi kepada Wakil Ketua Guild.
ㅤPosisi mereka saat ini berada di sebuah kafe. Karena saat tadi Hunter bernama Tanaka Kenzo ini sampai di depan ruang Ryuji, Sugimoto menghadang dan meminta mereka beralih ke tempat lain untuk berbicara. Saat ini ada Tanaka Kenzo, Sugimoto, dan Akari duduk saling berhadapan dengan meja.
ㅤ"Kerja bagus untuk kerja kerasmu beberapa hari ini. Kamu pasti cukup sibuk,” Sugimoto menyampaikan ucapan sebagai Wakil Ketua Guild.
ㅤAkari melirik Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Solo Leveling: Jikan
FanfictionㅤMengisahkan tentang Hunter Rank-E terlemah, yang tumbuh menjadi yang terkuat? Jangan ke sini, pergi baca novel aslinya. Cerita ini malah mengisahkan tentang Hunter Rank-S terkuat, yang tumbuh lebih kuat lagi. Berkisah seputar Hunter Terkua...