Ryuji melesat laju sesaat setelah memberi perintah.
Whossh!
Udara yang terbelah menyebabkan bunyi yang nyaring.
Ryuji mengayunkan pedangnya dengan presisi yang sempurna. Namun serangan tersebut dengan mudahnya ditahan oleh si Patung Hitam.
Tiga orang Swordman lainnya turut menghilang dari tempat mereka berada.
Patung Hitam itu menepis pedang Ryuji ke samping sebelum menangkis 3 serangan serentak dari para Hunter Rank-A, membuat para Hunter Rank-A hilang keseimbangan akibat tangkisan itu.
Sebuah kilauan tampak melesat dari belakang si Patung Hitam. Pedangnya Mineru ayunkan dengan kecepatan tinggi dari arah titik buta musuh. Tapi bukannya berhasil menebas leher si Patung, mata Mineru melebar saat tubuhnya diputar balikkan oleh lawan, dan kini lehernya yang menjadi incaran.
Sebuah tendangan berputar dari Ryuji sukses melayangkan Patung Hitam ke samping. Sang Ketua Party sekali lagi berhasil menyelamatkan anggota kelompoknya.
Ryuji memandang ke arah si Patung Hitam. Dia berniat memisahkan kepala Patung itu dari tubuhnya dengan tendangan tadi. Tapi lawan tersebut hanya terlempar sejauh puluhan meter.
"Monster ini! Dia bahkan tidak tergores!" Ryuji mengamati kondisi Patung tersebut.
Ryuji menggenggam erat pedang miliknya. Tidak pernah ada monster yang bisa menahan serangan darinya dengan tenaga sekuat tadi. Saat ini, dia sangat sadar bahwa jika berhadapan dengan monster ini, tidak ada Hunter yang terluka melawannya akan menjadi hal yang sulit.
Patung Hitam melesat laju, menyerang dengan sabitnya secara agresif. Ryuji yang berhadapan dengannya berhasil memblokir tiap serangan yang diberikan.
"Patung ini, bisa menyamai tingkat kekuatanku?!"
Bunyi dentingan besi terdengar ditambah percikan api di tiap serangan antara pedang dan sabit. Adu senjata yang sengit itu dibuat bertambah sengit saat Mineru maju dan menyerang di saat bersamaan.
Selangkah.
Dua langkah.
Perlahan tapi pasti, Patung Hitam dibuat mundur akibat serangan beruntun dari kedua Ranker-S tersebut.
Ryuji mengayunkan pedangnya secara vertikal bersamaan dengan Mineru yang berputar ke belakang lawan sebelum melakukan tebasan secara horizontal. Dengan gerakan yang mustahil dan teratur, si Patung Hitam berhasil menahan kedua serangan itu secara bersamaan. Dan disaat itu muncul ketiga Swordman Rank-A menyerang leher si Patung secara beruntun.
Slash! Slash! Slash!
Namun yang tampak pada leher si Patung bahkan bukanlah goresan, melainkan hanya asap yang mengepul bekas tebasan sekuat tenaga dari para Ranker-A tersebut.
Patung Hitam itu berputar sambil meluncurkan sabit besarnya ke segala sisi. Para Hunter mundur secara cepat mendapati gerak balas dari lawan mereka. Kecepatan Patung yang tidak bisa diremehkan itu hampir melukai para Hunter Rank-A.
Sekarang, tekanan yang terasa pada Patung Hitam itu bertambah.
Ryuji dan para Swordman mundur dan berkumpul melihat perubahan dari si Patung. Patung itu tampak terdesak oleh serangan mereka dan mulai menunjukkan kekuatan aslinya.
Ryuji dengan tegas memberi komando.
"Assassin! Konsentrasi penuh! Lindungi Healer apapun yang terjadi!" lantang Ryuji berucap, "Mage! Buat Barrier Magis!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Solo Leveling: Jikan
FanfictionㅤMengisahkan tentang Hunter Rank-E terlemah, yang tumbuh menjadi yang terkuat? Jangan ke sini, pergi baca novel aslinya. Cerita ini malah mengisahkan tentang Hunter Rank-S terkuat, yang tumbuh lebih kuat lagi. Berkisah seputar Hunter Terkua...