Perlahan, Ryuji membuka matanya.Dia mengerjap mata beberapa kali, mendapati dirinya berada di tempat yang asing. Namun aroma ruangan ini terpaut jelas di ingatannya.
Dia sedang terbaring di rumah sakit.
"Aku… selamat…?"
Tak sempat bernostalgia, Ryuji merasakan ada sesuatu yang dingin pada tangan kirinya, dan rasa panas berada di tangan kanannya. Di tangan kirinya terdapat sebuah arloji berbentuk kompas berwarna perak, dengan rantai kecilnya yang melilit tangan Ryuji.
Sedangkan saat memandang ke tangan kanan, Ryuji melihat Akari yang membaringkan kepala di atas telapak tangannya. Hal itulah yang menyebabkan panas yang dia rasakan pada tangan kanannya.
Ryuji menarik tangannya perlahan, namun tak cukup pelan untuk menahan Akari agar tetap tertidur. Gadis bersanggul mirip koala itu mengangkat kepala perlahan. Masih di antara setengah sadar, dia mengucek kedua mata dan terkaget.
"Goto-san!" Akari langsung maju untuk mendekap Ryuji, "kamu sudah sadar!"
Telapak tangan Ryuji maju mendekap wajah Akari, mencoba menghentikan gadis itu. Namun tenaga yang dia miliki saat ini tak cukup untuk menahan girang yang Akari rasakan, sehingga tangannya tertekuk dan terundur.
Akari berhenti, sadar akan kondisi Ryuji yang sedang lemah.
Gadis itu mengurung niatnya memeluk Sang Ranker-S Terkuat, dan kembali pada tempat duduknya.
Akari tersenyum lebar.
"Aku senang kamu sudah sadar."
Ryuji terdiam, tak bereaksi pada kalimat yang Akari ungkapkan.
"Apa yang terjadi? Dimana monster itu?" tanya Ryuji.
Akari melepas senyum yang dia pasang. Dia tahu dengan tepat apa yang akan pertama kali Ryuji tanyakan. Namun tetap saja, agak sedih rasanya melihat Ryuji yang terlalu acuh pada perhatian yang dia berikan.
"Umm… aku harus mulai dari mana ya?"
Singkatnya, Mineru berhasil mengumpulkan seluruh Hunter Rank-S yang bisa hadir. Mengecualikan Hunter yang berada di Dungeon atau yang sedang di luar negeri, terdapat 12 Hunter Rank-S lainnya dari berbagai Guild menjawab permintaan bantuan dari Ryuji Goto.
13 Ranker-S termasuk Mineru, kembali memasuki Dungeon Ganda tersebut. Dan menemukan hal yang tak mereka duga.
Tak ada Patung Pencabut Nyawa, tak ada patung instrumen, dan tak ada patung pemegang tablet batu. Yang ada hanyalah kepingan dari ratusan patung batu yang hancur, serta serpihan-serpihan batu dari Kuil yang berhamburan.
Hanya ada bekas dari pertempuran di dalam ruangan itu, dengan Ryuji yang terkapar tepat di tengah-tengah ruangan. Ryuji terbaring di atas altar, dengan ukiran pada altar yang dipenuhi oleh darah Ryuji.
Mendapati Sang Ranker-S Terkuat masih hidup, para Hunter memutuskan untuk keluar dan secepatnya menyelamatkan Ryuji.
"Patung-patung itu tak ada?" heran Ryuji pada pernyataan Akari.
Akari mengerjapkan mata, terdiam mendengar pertanyaan Ryuji, yang sudah ketiga kalinya diutarakan.
"Jangan bilang, fungsi pendengarannya rusak?"
Akari menepis pemikiran konyolnya. Dan untuk yang ketiga kalinya, menjawab pertanyaan Ryuji.
"Iya, itu yang dikatakan oleh ke-13 Ranker-S lainnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Solo Leveling: Jikan
FanfictionㅤMengisahkan tentang Hunter Rank-E terlemah, yang tumbuh menjadi yang terkuat? Jangan ke sini, pergi baca novel aslinya. Cerita ini malah mengisahkan tentang Hunter Rank-S terkuat, yang tumbuh lebih kuat lagi. Berkisah seputar Hunter Terkua...