14. blasterblack squad

345 30 1
                                    


Gavano berjalan menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi.setengah jam yang lalu bel pulang sudah berbunyi,dan semua sudah bubar pulang ke rumah masing-masing.ada beberapa anak ekstra dan anak OSIS yang belum pulang.

Gava melewati ruangan taekwondo melirik dari kaca,terlihat gadis yang gesit melakukan beberapa jurus taekwondo.tanpa sadar gava menerbitkan seulas senyum.

Gadis dengan kuncir kuda nya itu melihat gava berada di luar ruangan.lalu ia berjalan keluar ruangan.rambut nya ke sana kemari mengikuti alur langkah nya.alana frinsa Quinta

Senyum nya terbit saat melihat gava berdiri sambil memasukan kedua tangannya di saku celana abu-abu nya.

"Capek?"tanya gava

Alana menggeleng

"Engga kok,udah biasa juga"

Alana adalah anak taekwondo sudah sabuk hitam.alana juga guru perwakilan jika guru taekwondo tidak bisa menghadiri eskul.alana bukan tipe cewe tomboy,dia adalah tipe cewe feminim,tidak terlalu suka dengan bau-bau cewe tomboy.namun tak bisa di pungkiri cewe feminim ini jago taekwondo.

Gava menyodorkan kantong plastik ke arah alana.alana menyerengit,gava menunjuk kantong plastik itu dengan dagu nya."ambil"titah gava

"Apa?"

"Buka"gava yang jarang menunjukan ekspresi,dan alana yang anaknya selalu ceria membuat ke dua pasangan ini saling melengkapi

Alana menerimanya lalu membuka kresek itu.terlihat dua pak permen susu dengan sepuluh susu kotak rasa coklat kesukaannya.membuat alana tersenyum senang,gava selalu tau apa pun kesukaannya.

"Gue kasi permen bukan berarti tiap menit makan permen"peringatan dari gava membuat senyum alana pudar

"Kenap?permen enak tau!,Lo harus coba"alana membuka satu pak permen yang di beri oleh gavano.lalu membuka satu tangkai permen lalu ia masukan ke dalam mulut

Gava memutar bola matanya malas

"Inget jangan banyak makan permen"peringat gava lagi

Alana mengganguk patuh dengan mata yang mengerjab pelan.membuat gavano tak tahan dengan sikap gemas gadisnya ini.gava dengan jahilnya mengacak gemas rambut alana

"Ish,berantakan vano!"alana mengeplak lengan kekar gava,gava hanya terkekeh.lalu ia mendekat ke arah alana dengan telaten ia Merapi kan rambut alana.jantung alana di buat tidak aman oleh gava

"Maaf sayang"

°°°

Alana baru saja memasuki gerbang rumah nya.ia santai saja memasuki rumah karena tidak ada ibu nya yang akan mengomelinya karena pulang telat,dan menyuruhnya menyelesaikan pekerjaan rumah.tapi langkahnya terhenti kala melihat mobil putih yang tak lain mobil ayah nya.jantungnya di buat tidak berdetak sepersekian detik.

Alana memutar bola matanya malas,lalu menghembuskan nafas nya gusur.tangannya meraih pinggir tas ransel nya mengambil setangkai permen untuk merilekskan tubuhnya.agar tidak terlalu terkejut nantinya.dan fokus ke permennya.membuka permen itu lalu ia makan.

Sekali lagi ia menghembuskan nafasnya laku berjalan dengan tenang ke arah pintu utama rumahnya.rumah bergaya Eropa kelasik ini sudah menjadi saksi bisu kehidupan alana.alana yang notabennya punya orang tua yang keras mengharuskan mentalnya juga untuk kuat.

Mendorong pintu berukiran klasik itu langsung di sambut dengan ruang tamu yang nampak sunyi.lalu tanpa di duga sebuah guci keramik terlempar ke arah nya.dengan keadaan tidak siap alana terkena lemparan itu.alana memejamkan matanya,merasakan sakit di bagian tangan dan kaki nya.sepertinya terkena lemparan guci.

REYSAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang