epilog

255 29 2
                                    

Terimakasih karena sudah mampir ke cerita aku,have fun guys 🧚🧚

🍁🍁🍁

Setelah satu tahun kepergian sandrina,rey sibuk dengan perusahaan nya.sebenarnya lebih ke menyibukkan diri agar tidak kalut dengan perasaan sedih.sebenarnya sedih nya masi sangat mendominasi,karena putusan hakim pengadilan yang menuntut pelaku dengan penjara hanya lima tahun.apapan ini,itu sudah termasuk tindakan kriminal,apalagi tabrak lari hingga korban meninggal dunia.ya..walaupun tidak ada unsur kesengajaan di dalam nya.samuel juga sama,ia kembali lagi ke London dan gila kerja,tidak ada waktu untuk beristirahat menikmati masa muda nya.

vas bunga di atas meja rias sandrina bunga nya masi segar,ya karena Rey rutin mengganti nya setiap hari.wangi khas parfum sandrina juga memenuhi kamar yang sudah lama tidak di tempati oleh sang pemilik.rey yang jarang di apartemen,karena ia selalu lembur di kantornya.

Semuanya berubah 180° setelah kepergian sandrina.rey yang mulai kurus tak terurus,dengan kantung mata yang sudah mirip panda itu.juga pola makan Rey yang sudah acak-acakan semenjak satu tahun terakhir.

Kini Rey berjalan menuju area pemakaman.dengan buket mawar merah sebagai pemanis untuk kunjungan nya kesekian kalinya ini.rey tiba di peristirahatan terakhir sang istri,tidak ada rumput halus yang mengelilingi atas makam,bahkan rumput liar sekalipun tidak terjamah di sini.rey berjongkok lalu mengusap nisan bertuliskan nama sandrina di sana.lalu menaruh buket mawar yang ia bawa di sana.

"satu tahun kamu ninggalin aku,semuanya berubah..liat aku na,kurusan ya?hehe..maaf aku lagi gila kerja"Rey menatap sendu ke arah batu nisan,tidak ada yang menjawab celoteh an nya.

"aku rindu kamu..selalu"

"Happy birthday buat wanita terbaik dalam hidup aku...aku enga akan lupain kejadian tragis itu na..aku bersumpah hari ini adalah hari terkutuk"

"aku benci hari ini!"

🍁🍁🍁

Warning 13+



Di sebuah bar ternama di London,seorang laki-laki,dengan kemeja yang sudah acak-acakan lalu dasi yang sudah terikat di kepala.sungguh kepalanya terasa ingin pecah sekarang.sudah menghabiskan sekitar lima botol wine membuat Samuel mabuk parah.perutnya seperti terbakar hebat,mual yang di rasakan nya.samuel tertawa sumbang.

"hahaha..happy birthday princess..gue benci hari ini..hahaha"Samuel mulai tak terkendali,ia ingin pulang ke apartemen nya,saat berdiri kepalanya terasa di timpuk oleh batu besar,sangat sakit.samuel memegangi kepala nya,lalu berjalan dengan langkah gontai ke arah parkiran.

Saat tengah berjalan ke arah parkiran ia tak sengaja menabrak seorang perempuan cantik.samuel yang sudah mabuk itu langsung mengeret perempuan yang ia tabrak tadi lalu melemparnya ke kursi penumpang,perempuan itu terlentang di buat nya.pekikan perempuan itu berhasil di hentikan saat tanpa perempuan itu duga Samuel membungkam nya dengan bibir.kecupan panas itu akan menghilangkan akal sehat dari diri mereka.

Samuel melepas lumatannya dengan nafas memburu ia berkata.

"na...jangan tinggalin Abang..pliss.."Samuel menengelamkan kepala nya di leher jenjang perempuan yang pasrah dalam kungkungan Samuel itu.

"gue sendy"ujar perempuan yang menyebut diri nya bernama sendy itu

"Hm..jadi cewe gue"itu bukan tawaran namun perintah.sendy terkejut,baru kenal beberapa menit yang lalu sudah mau membuat ikatan.cowo gila.batin Sendy

Sendy hendak mendorong tubuh Samuel menjauh namun gagal,malah tangan nya di cekal oleh tangan besar Samuel lalu di taruh di atas kepala Sendy.

"Jangan nolak,ini perintah"

Lalu Samuel kembali mencium gadis nya yang baru saja ia resmi kan menjadi kekasih nya.

🍁🍁🍁

Satu tahun dengan kehidupan yang sudah tidak berporos lagi.keadaan ini membuat Rey kurus ,serta tidak terurus.diraya yang tiap hari mampir ke apartemen Rey berakhir sia-sia.karena Rey yang menggilai kerja dan jarang pulang ke apartemen.diraya khawatir mengenai kesehatan anak nya itu.rey jika sudah kerja jangan kan di datang i ke kantornya di telfon saja ia tolak mentah-mentah.

Raya menghela nafas berat,ia duduk di sisi ranjang.lalu air matanya meluruh tanpa di pinta,ia teringat..Rey sangat mencintai sosok sandrina,sehingga mengikhlaskan bukan lah suatu yang mudah.

Terisak pelan,diraya memandangi handphone nya yang menampakan nomor Rey tertera di layar.sudah ratusan kali ia menelfon namun tidak ada tanda-tanda Rey akan mengangkat nya.satu tahun terakhir hanya dua kali ia bertemu dengan sang anak,pertama pada saat acara empat puluh hari kepergian sandrina,lalu saat kunjungan ke makam sandrina yang kebetulan bisa barengan.

Saat bertemu Rey hanya berbicara satu dua kata saja.jika tidak ,iya atau tidak.itu saja.jika diraya bertanya ya Rey jawab seadanya saja.ini bukan reyza batin diraya.

Perubahan 180° dari sang anak,membuat diraya sering jatuh sakit karena banyak memikirkan nya.ia bersumpah penabrak menantunya tidak akan hidup enak,biar saja walau hakim memutuskan hanya 5 tahun penjara.ia akan membuat pelakunya meminta kematian nya sendiri.

🍁🍁🍁
.
.

tengah malam Rey baru menyelesaikan pekerjaannya.lalu ia bersiap untuk mandi.selesai dengan acara mandi nya,Rey menyempatkan mengganti bunga tulip yang berada di vas atas meja rias milik mendiang sang istri.rutunitas setahun terakhir yang tidak pernah tinggal.rey duduk di pinggir ranjang sambil melamun.

Hari-hari nya begini-begini saja setelah kepergian sandrina,tidak ada yang indah.pelangi nya sudah tiada lantas siapa yang akan membuat hari-hari nya berwarna.rey memandang bingkai foto yang terletak di atas nakas,foto ia dan sandrina saat penyematan cincin pernikahan waktu itu.rey tersenyum simpul.

"Na,bagi aku kehilangan kamu itu bagai kehilangan warna hidup.kesepian,enga ada yang bisa di bercanda in,di jailin,di ajak belanja bulanan"Rey bangkit lalu mengambil cincin pernikahan nya yang di taruh pada kotak perhiasan kaca di etalase.

mata Rey kembali berkaca-kaca,saat ingatan nya kembali pada malam gelap yang merebut semesta nya, menghancurkan kehidupan nya.rey menggenggam dua buah cincin itu,lalu tubuhnya luruh ke lantai dengan kaki yang terlipat sebagai tumpuan.rey menangis histeris,entah sudah berapa tetes air mata yang ia keluarkan hari ini.rasanya ia ingin menyusul sang istri saja,sudah cukup tersiksa selama satu tahun ini ia ingin menemui sandrina.

Rey membuka laci,menemukan satu catter,dengan sisa air mata yang mengenang,dengan tangan yang masih menggenggam cincin pernikahan nya,ia arahkan cutter yang berkilau itu tepat pada nadi tangan yang masi menggenggam cincin.dan

Sret

darah segar seketika mengalir dari tangan rey.rey bersandar pada dipan ranjang dan terkekeh kecil.wajah pucat,kesadaran yang menipis,dengan susah tenaga yang ia punya ia mengambil kertas yang sudah penuh dengan tulisan,yang sebelumnya ia buat di kantor tadi,lalu menetes kan darah nya di sana.

"aku datang na"






Selesai🌷

kertas nya sesuai imajinasi kalian ya,terimakasi❤️

REYSAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang