Bab 2

25K 983 102
                                    


Happy Reading....



"Bukanya Gus sekarang waktunya ngajar di pondok pesantren?" tanya Aliza, karena Gus Adnan pulang tampa kasih tau.

"Papi minta jagain kamu, takut hilang." Adnan mengatakan sambil bercanda.

"Ih, Gus. Aliza nggak bakal hilang," balas Aliza dengan tersenyum.

"Kamu masuk kesekolah kapan?" tanya Adnan.

"Aliza ambil cuti dua minggu, Gus. Selesai cuti Aliza bakal masuk sekolah lagi," jawab Aliza dengan berat.

Gus Adnan mulai mendekati Aliza yang yang duduk sambil mempersipakan perlengkapan sekolah. "Aliza, saya tau kita berdua dijodohkan sama nyokap dan bokap kita, tapi asalkan kamu tau Aliza. Saya akan berusaha mencintai kamu," tutur Adnan.

"Tapi kenapa Gus Adnan, menerima perjodohan ini?" tanya Aliza.

"Orang tua saya, dan orang tua kamu. Sangat berharap kita bisa bersama, maka dari itu saya tidak bisa mengecewakan mereka," tutur Adnan serius.

"Apakah Gus mencintai Aliza karena Allah?" tanya Aliza, masih kaku untuk mengobrol sama Adnan.

"Iya Aliza, saya mencintai kamu karena Allah." Jawab Adnan.

Jantung Aliza berdebar-debar, disaat Adnan mengatakan bahwa dirinya mencintai Aliza karena Allah, sehingga wajah Aliza merah merona. Baru pertama kali Aliza menemukan laki-laki seperti Gus Adnan, yang paham agama.

Azan berkumandang, sehingga terdengar oleh penduduk bumi. "Kamu sudah sholat dzuhur?" tanya Adnan ditelingga Aliza.

Aliza mengeleng. " Belum, Gus." Jawab Aliza.

"ALIZA MULAI HARI INI, SAYA AKAN MENJADI IMAM BUAT KAMU. APA KAMU BERSEDIA?" tanya Adnan disebelah Aliza.

Mata Aliza melotot kaget, dia benar-benar tidak percaya Gus Adnan mengatakan itu sama dirinya. "Apakah tidak memberatkan, Gus Adnan?" tanya Aliza balik.

Gus Adnan mengenggam tangan Aliza. "Itu tidak seberapa, Aliza. Saya akan menjadi suami yang baik buat kamu, saya akan menjaga kamu, lalu saya akan memenuhi semua keinginan kamu, Aliza." Ucap Adnan serius.

"Kamu mau apa, hadiah kado pernikahan dari saya?" tanya Gus Adnan.

Aliza tersenyum. "Cukup jadi suami yang baik, yang cukup dengan satu wanita Gus. Itu lebih dari kata cukup, Gus," jelas Aliza berharap Adnan bisa menjaga kepercayaan Aliza.

Adnan mengangguk mantap. "S aya janji Aliza, kamu adalah satu-satunya wanita yang akan tetap berada dihati saya. Saya tidak akan pernah, berpaling sama perempuan lain. Karena saya tau, bahwa berbagi perasaan tidak akan membuat kita bahagia, tetapi membawa masalah besar," tutur Adnan panjang lebar. Aliza begitu percaya semua perkataan dari Adnan.

"Serius, Gus?" tanya Aliza sambil memeluk Gus Adnan.

Gus Adnan tersenyum sangat lebar. " Serius, humairaku." Jawab Adnan sambil mengecup kening Aliza, membuat Aliza salting. Dan mulai mencintai Gus Adnan.

"Ayo kita wudhu, katanya mau sholat bareng?" tanya Gus Adnan. Sambil tersenyum lebar.

Aliza berdiri semangat. "Ayo," jawab Aliza.




....




Kekasih Impian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang