Bab 23 (kecelakaan)

20.2K 1.1K 241
                                    

sebaik nya, dengan musik sebelum membaca

selamat membaca.

Jika Aliza tidak bahagia bersama seseorang yang Aliza cinta, semoga saja Aliza bisa bahagia setelah benar-benar pergi untuk selama nya.

Aliza.

Beberapa Minggu kemudian


Aliza tidak pernah sama sekali percaya, atas apa yang sudah Liora lakukan sama diri nya. Ternayata laki-laki yang ingin mencelakai Aliza adalah suruhan Liora. Aliza mencari tau di mana keberadaan Liora berada. "Ngapain kamu di sini?" tanya Liora ketus.

Aliza tersenyum, menghadapi perempuan seperti Liora. "Saya datang ke sini, ada sesuatu hal yang ingin saya tanyakan sama kamu? Apa tidak keberatan?" tanya Aliza balik.

"Tanya soal apa?" tanya Liora.

Aliza memperlihat rekaman antara Liora dan dua laki-laki yang ingin mencelakai nya, terlihat jelas wajah Liora dan dua laki-laki itu.

Aliza mendekati Liora. "Saya tidak percaya kamu segila ini Liora, apa kamu tidak takut sama hari pembalasan di akhirat nanti? Sudah cukup kamu melakuan ini, seandainya rencana kamu berhasil mencuri saya? Apa kamu bahgaia dengan itu?" tanya Aliza.

Liora tetap mengacuhkan Aliza, bahkan Liora tidak merasa ia salah. Menurut Liora yang salah itu Aliza, kenapa dia selalu ikut campur urusan rumah tangga ia dengan Adnan. Walaupun Aliza istri pertama Adnan, tetap saja Liora punya hak, kalau Adnan harus memiliki banyak waktu untuk diri nya, bukan Aliza.

Aliza sama sekali tidak mengetahui, mobil yang sering Aliza gunakan sudah di putus rem nya oleh Liora. Liora tidak ingin Aliza hidup, apa lagi ikut campur sama urusan antara dirinya dengan Adnan.

Liora membenci Aliza, Liora juga tidak ingin serumah dengan Aliza. Liora juga cemburu melihat Aliza dengan Adnan.

"Bentar lagi kamu bakal mati Aliza." Batin Liora.

"Apa kamu nggak mau mati?" tanya Liora.

"Semua manusia akan merasakan mati. Kenapa harus takut? Yang harus kita takutkan. Apakah kita sudah bernanfaat untuk banyak orang." Balas Aliza.

"Kalau kamu nggak takut mati?" tanya Aliza.

"Saya belum siap, karena saya belum membuat kamu menderita." Jawab Liora dengan senyum licik nya.

"Allah masih sayang sama kamu Liora, lebih baik kamu menebus kesalahan-kesalahan yang pernah kamu perbuat," kata Aliza.

Liora mendorong tubuh Aliza kasar. "LEBIH BAIK KAMU MATI SAJA ALIZA! BIARKAN SAYA SAMA ADNAN BAHAGIA!" pekik Liora.

"Masih juga ingin mencelakai saya? Padahal kamu itu perempuan cantik, tapi sayang Liora. Hati kamu tidak secantik wajah kamu," ucap Aliza, sampai kehulu hati Liora.

"SOK CERAMAHIN SAYA! SAYA TIDAK BUTUH CERAMAH DARI KAMU ALIZA! YANG SAYA BUTUHKAN BAHAGIA DENGAN ADNAN!" teriak Liora.

"Bukanya kamu sudah bahagia sama dengan Adnan? Padahal kamu sudah merebut Adnan dari saya Liora? Seharusnya kamu malu Liora?! Malu sama diri sendiri?! Jangan terlalu jahat jadi manusia," kata Aliza.

"Emang kamu merasa diri kamu itu baik ya?" tanya Liora kesal, dari tadi Aliza tidak mau kalah sama diri nya.

"Saya bukan wanita yang baik, tapi saya berusaha Liora. Untuk menjadi perempuan yang baik, karena saya rindu sama ada nya surga." Jelas Aliza. Bahkan Aliza tidak pernah tau kapan ajal itu datang, tapi selama ini Aliza sudah menjadi perempuan yang baik.

Kekasih Impian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang