BAB 5

17.6K 708 93
                                    

Happy Reading

.

.

.

"GUS,KENAPA KAMU BERBOHONG SAMA ALIZA GUS?" tanya Aliza, disaat Adnan lagi membahas sama Luna, soal perjodohan dia dengan Liora.

Aliza mendekat, dengan perasaan sangat kecewa. Adnan berusaha mendekat dan memeluknya, namun Aliza menolak. "Kenapa Gus, apa kamu tidak cukup sama satu perempuan?" tanya Aliza lirih.

"Ini bukan keinginan saya Aliza, ini semua keinginan Kyai Arfan. Dia menginginkan saya menikahi Liora, anak satu-satunya, Kyai."

"ASTAGFIRULLAH GUS, SAYA BERUSAHA MENERIMA PERJODOHAN SAYA DENGAN KAMU, TAPI APA YANG SAYA DAPAT GUS?! TERNYATA MENCINTAI LAKI-LAKI YANG PAHAM AGAMA, LEBIH SAKIT," isak Aliza.

Luna mendekati Aliza. "STOP ALIZA, JANGAN PERNAH SALAHKAN ADNAN UNTUK MENCINTAI WANITA LAIN! BUKANKAH INI SEMUA KEINGINAN KAMU UNTUK MERAHASIKAN PERNIKAHAN INI? KENAPA SEKARANG KAMU SALAHKAN ADNAN, ALIZA?!" bentak Luna.

Adnan, sama sekali tidak membala Aliza, disaat Aliza dimarahi oleh Mama kandungnya, Adnan hanya melihat. Tampa memperdulikan Aliza. "KENAPA KAMU DIAM GUS, DISAAT SAYA DIMARAHI OLEH MAMI! KENAPA KAMU HANYA DIAM SAJA? APA KAMU NGGAK SESAYANG ITU SAMA SAYA GUS?" tanya Aliza dengan perasaan hancur.

"Aliza, maafin saya." Tutur Adnan.

"KENAPA SIH, MI! IKUT CAMPUR SELALU SOAL ALIZA SAMA ADNAN, KAMI MASIH BISA KOK MIH, MENYELASAIKAN MASALAH INI,"

"STOP, ALIZA!" bentak Adnan keras.

Adnan binggung, anatara berpihak sama Maminya, atau membala Aliza. Adnan hanya kecewa sama Aliza, bisa-bisanya dia berbicara keras sama Maminya, yang sudah membesarkan Adnan, dari kecil sampai dewasa. "SAYA TIDAK SUKA ALIZA, MELIHAT TINGKAH LAKU KAMU SEENAKNYA SAMA MAMI SAYA!" marah Adnan sambil menjuk jarinya kearah Aliza.

"MAMPUS." Batin Luna senang melihat Adnan memarahi Aliza.

Aliza menaggis, lalu menolak pelukan dari Adnan. Adnan menyesali ucapan kasar yang baru saja keluar dari mulutnya. "Aliza, maafin saya," pinta Adnan.

Aliza masih saja mennagis. "Jika kamu menikah lagi, apakah kamu bisa berlaku adil sama saya Gus?" tanya Aliza.

"Kenapa kamu bertanya soal itu, Aliza?" tanya Adnan balik.

Aliza bersimpuh di kaki Adnan. "SAYA TIDALAH SEMULIA SITI KHADIJAH. TIDAKLAH SETAQWA AISYAH. PUN TIDAKLAH SETABAH FATIMAH. SAYA HANYA SEORANG WANITA AKHIR ZAMAN YANG PUNYA IMPIAN MENJADI WANITA SHOLEHAH," ungakp Aliza, dengan perasaan hancur.

Adnan membantu Aliza berdiri dan menghapus air mata Aliza. "SAYA TIDAK TEGA ALIZA, MELIHAT KYAI ARFAN MEMOHON DIHDAPAN SAYA. APALAGI KYAI ARFAN UMURNYA SEMAKIN TUA,"ucap Adnan.

"APAKAH TIDAK ADA LAKI-LAKI LAIN, GUS? YANG BISA MENIKAHI LIORA? KENAPA HARUS KAMU GUS? KENAPA?!" tanya Aliza.

Kedua tangan Adnan, memegang bahu Aliza. "SAYA JUGA TIDAK TAHU ALIZA, KENAPA HARUS SAYA YANG DI PILIH SAMA KYAI ARFAN. SAYA HARUS BAGAIMANA ALIZA?" tanya Adnan, yang sedikit binggung.

"KENAPA KAMU TIDAK MENGATAKAN BAHWA KAMU SUDAH PUNYA ISTRI, ADNAN? KENAPA WAKTU DITANYAKAN OLEH KYAI, KAMU HANYA SEKEDAR MENJAWAB BAHWA KAMU BELUM PUNYA ISTRI, KENAPA ADNAN?" tanya Aliza.

"SEKARANG KENAPA KAMU SIBUK CARI KESALAHAN SAYA ALIZA? BUKANKAH ITU SEMUA KEINGINAN KAMU?! UNTUK MERAHASIKAN PERNIKAHN KITA INI? SAYA SUDAH MENURUTI SEMUA KEINGINAN KAMU, ALIZA." Adnan menjauh, dan kecewa sama Aliza.

"Iya Adnan, saya meminta kamu merahasikan itu."

"Lalu kenapa kamu marahi saya?" tanya Adnan kesal.

"Saya tidak menyalahi kamu, Adnan. Saya hanya kecewa dengan kamu, karena kamu kurang tegas untuk mengambil sikap," jawab Aliza.

Adnan menemukan bungga, yang diberikan Zayyan sama Aliza. "Aliza, ini bungga dari saiapa?" tanya Adnan.

"SAYA TIDAK TAHU GUS, ITU BUNGGA DARI SIAPA." Jawab Aliza berbohong, agar Adnan tidak curiga.



....

"KAMU ADA SESUATU YANG DISEMBUNYIKAN SAMA SAYA ALIZA? KENAPA KAMU PANIK SETELAH SAYA TANYAKAN BUNGGA ITU DARI SIAPA?" tanya Zayyan, sambil melihat wajah Aliza.

Aliza mengeleng. "saya sama sekali tidak tahu Gus, kenapa bungga itu ada dikamar Aliza," jawab Aliza.

"Ya udah, sekarang saya percaya sama kamu. Tapi setelah saya mengetahui kebohongan yang kamu sembunyikan, saya sangat kecewa dengan kamu, Aliza," ucap Adnan.

Aliza mengganguk. "Iya, Gus."

Aliza juga ingin mengakhiri hubunganya, sama Zayyan. Aliza tidak ingin Adnan mengetahui bahwa dia masih sama Zayyan. "Kamu udah makan malam?" tanya Adnan disebelah Aliza.

Aliza menggeleng. "Belum, Gus." Jawab Aliza.

"bagaiaman malam ini, kita makan diluar saja?" tawar Adnan.

"SAYA TIDAK ADA SELERA MAKAN, GUS. LEBIH BAIK KAMU MAKAN SENDIRI SAJA."Aliza menjawab malas.

"ALIZA, SAYA MOHON MAKAN LAH BERSAMA SAYA? SAYA PASTI KESEPIAN JIKA MAKAN SENDIRI DILUAR SANA? APA KAMU TEGA MELIHAT SAYA SAKIT PERUT?" tanya Adnan, berusaha membujuk Aliza.

Aliza masih kesal, sama kejadian tadia siang. "Lupakan kesalahan saya tadi siang, Aliza. Saya ingin menghabis waktu bersama pacar halal saya. Apa kamu mau memulai lembaran baru dengans saya?" tanya Adnan, sambil memgang dagu Aliza manja.

Adnan mengenggam tangan Aliza. "BAGAIMANA KEKASIHKU, APA KAMU MAU MAKAN DILUAR DENGAN SAYA?" tawar Adnan sekali lagi.

Adnan melipat ujung baju berwarna hitam. Serta dasi setara dengan baju yang Adnam gunakan, Aliza masih terdiam. "Ganti baju, saya tunggu kamu di luar sayang hm," ucap Adnan dengan senyum khas yang dimiliki Adnan. 





S P a m   N e xt,  ya..

kalian tahu cerita ini, dari mana?

sampai jumpa lagi,

















Kekasih Impian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang