selmat membaca.
.
Adnan mendekati Aliza yang sudah sadarkan diri. Tidak tau kenapa Aliza ingin mengatakan bahwa ia capek, bahwa ia ingin pergi dari rumah. Bahkan Aliza sempat mikir, bahwa jalan keluar dari masalah ini, adalah perpisahan.
Aliza tetap tidak mampu. Adnan memberi setangkai bungga untuk Aliza. "Kamu dari tadi pingsan," kata Adnan.
Aliza tetap memasang wajah datar. "Kenapa lagi kamu di sini? Apa kamu nggak capek, mas? Berbagi perasaan?" tanya Aliza.
"Iya enggak dong sayang."
"Sayang saya sama kamu lebih besar, dari pada sayang saya sama Liora." Jelas Adnan di depan Aliza.
"Jangan marah lagi, nanti cantiknya Mas bisa hilang." Puji Adnan sambil berlutut memberi setangkai mawar merah.
Aliza tersenyum, dan mengambil bungga yang di kasih oleh Adnan. Tetapi setelah itu Aliza memasang wajah datar nya lagi.
"Saya tidak butuh bungga." Kata Aliza ketus.
"Kenapa kamu menolak pemberian saya, Aliza? Apa kamu nggak merindukan surga bersama saya lagi? apa kamu nggak inggin memperbaiki kesalahan yang pernah sama-sama kita perbuat," kata Adnan.
"Kesalahan yang pernah kita perbuat. Kamu kayaknya lupa ya, Mas? Setau saya! Yang sering melakukan salah itu kamu, Mas!" Jelas Aliza ketus.
Aliza benci Adnan. "Surga yang sama kita bangun, malah kamu hancur! Sekarang surga itu sudah kamu bagi." Kata Aliza, smapai menahan air mata jatuh.
Aliza berusaha kuat. "Nggak! Aliza, surga kita masih utuh. Saya janji, akan membawa kamu kesana," ucap Adnan.
Aliza mengangguk. "Mas terlalu sering mengatakan janji." Kata Aliza.
Aliza baru ingat bahwa ia mau di culik sama dua laki-laki suruhan Liora. "Kamu kenapa pingsan?" tanya Adnan penasaran.
"Ada dua laki-laki ingin membawa saya, Mas." Jelas Aliza.
"Apa kamu tau, siapa laki-laki itu?" tanya Adnan sama Aliza.
Aliza menggelang. "Aliza sama sekali tidak mengetahui siapa laki-laki itu, Mas. Saya mohon Mas, cari tau siapa laki-laki itu," mohon Aliza.
Adnan mengannguk. "Mas akan berusaha cari tau siapa kai-laki itu, kamu yang tenang ya." Ucap Adnan.
"Iya, Mas."
..
Aliza belum ingin memberi tau sama Adnan, bahw ia sudah di jaga dan di lindungi oleh Abizar. Dan Adnan juga belum berkeinginan kasih tau sama Aliza, bahwa Abizar sudah berani mencari kesempatan dan mencoba merusak Aliza.
Liora melihat Adnan bersama Aliza, bahkan setiap Adnan duduk sama Aliza. Selalu di pantau oleh Liora.
"Mas." Panngil Liora.
Adnan menoleh. "Iya, ada apa?" tanya Adnan.
"Mas, temani Liora jalan-jalan." Kata Liora. "Liora bosan di rumah terus," sambung Liora lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian.
Cerita PendekAbizar menghela nafas panjang sebelum Aliza duduk di sebelah nya. "Qobiltu nikaha wa tazwijaha bil mahril madzkur hallan." Ucap Abizar. Bahkan Abizar mengucapkan itu dengan lancar. Bahkan tamu yang hadir mengucap Alhamdulillah. Atas ijab kabul yang...