Bab 8

16K 656 90
                                    


Happy Reading. 

.

.

.


"Aliza, saya memang sudah menjodohkan kamu dengan putra saya. Tetapi asalakan kamu tau, saya tidak pernah setuju dengan perjodohan waktu itu," ungkap Luna, tubuh Aliza gemetar hbat saat mengetahui itu.

"Tapi kenapa, Mih?" tanya Aliza.

"Bukankah waktu itu Mamah setuju bahwa Adnan menjadi suami saya? Tapi kenapa sekarang Mamah malah tidak menginginkan Aliza bahagia bersama dengan Adnan? Apakah ada perempuan lain, yang Mamah siapkan untuk Adnan?" tanya Aliza.

"Ada." Luna menjawab singkat dengan wajah ketus.

"Siapa, Mih? Katakan sama Aliza Mah, siapa perempuan yang Adnan cinta? Aliza ingin tahu?" tanya Aliza, sambil mendekati Luna.

Luna menjawab, dia tidak peduli perasaan Aliza. Hari ini Luna akan mengatakan bahwa perjodohan Aliza dengan Adnan hanya sebatas persahabatan anatara Farel dan Raffi. Mereka menginginkan putra dan putrinya menikah. Yaitu Adnan dan Aliza.

"Apakah Adnan mencintai Aliza, Mih?" tanya Aliza dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Farel berlari, masuk kedalam rumah mewah. Disana sudah ada Aliza dan istrinya itu. Luna sudah siap-siap untuk membongkar rahasia selama ini. "Semoga saja, Luna tidak mengatakan yang sebenarnya, rahasia ini harus dijaga dengan sebaik-baik mungkin." Farel berlari dan mendekaTI Luna dan Aliza.

"Sebenarnya, Adnan tidak mencintai, ..." Ucapan Luna terhenti. Ketika Farel memegang bahu Luna, istrinya itu.

"Mami!" teriak Farel.

"Sebenarnya Adnan apa Mih?" tanya Aliza penasaran.

Farel memegang bahu Aliza. "Maksud Mami, Adnan itu cinta sama kamu Aliza. Hanya saja Adnan gengsi mengatakan dia itu suka sama kamu, kamu peracaya, Kan?" tanya Farel, mengalihkan pembicaraan.

Aliza mengangguk. "Iya, Pih Aliza pecaya."

"Sekarang kamu istrihat ya, Papi tidak ingin kamu kecapean. Kalau ada apa-apa kamu harus cerita sama suami kamu." Ucap Farel.

Aliza mengangguk. "Iya, Pih. Aliza bakal cerita sama suami," balas Aliza.

"Sebesar apa cinta kamu sama Adnan?" tanya Farel.

Aliza mengangguk. "Aliza akan mencintai Adnan dengan sepenuh hati, Pih. Aliza tidak tau, apakah Adnan mencintai Aliza dengan sepenuh hati." Ungkap Aliza.

"ALIZA!" marah Luna.

Aliza kaget, dengan teriakan Luna.

"Apa kamu meragukan Adnan, Aliza? Padahal Adnan begitu mencintai kamu. Apa kamu tidak merasakan cinta yang besar dari Adnan?" tanya Luna yang mendengar pembicaraan Farel dengan dirinya.

Aliza hanya bisa menangis, dia tidak bisa melawan. Karena dia sudah janji sama Adnan kamaren, bahwa Aliza tidak diperboleh memarahi Maminya itu, apa lagi membentak.

"Mas? Sejak kedatangan Aliza dirumah kita. Ada-ada saja masalah, kamu merasakan itu kan, Mas?' tanya Luna sama Farel.

Farel membentak Luna. "Stop, Mih. Seharusnya kamu menerima Aliza disini, dengan hati yang lapang, bukan memarahi Aliza selalu," Farel membela Aliza.

"Mas? Kenapa kamu masih membala Aliza? Kamu sudah melihatkan bahwa Aliza tidak sama sekali mencintai Adnan." Tutur Luna frustasi.

"CUKUP MI, SAYA MELIHAT DENGAN MATA SENDIRI BAHWA ALIZA TULUS MENCINTAI ADNAN, SAYA YAKIN ALIZA BAKAL MENJADI ISTRI SHOLEHAH. YANG SELALU ADA UNTUK ADNAN, TIDAK SEMUA PEREMPUAN SEKUAT ALIZA, MIH!" bentak Farel.

Kekasih Impian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang