Bab 7

1.7K 125 18
                                        


   Di tengah lelapnya tidur Lisa, saat ia sedang  bermimpi indah tiba tiba dia di kagetkan dengan  tepukan di pipinya yang  semakin  lama semakin  keras. Lisapun membuka matanya yang terasa berat  dengan malas. Di lihatnya wajah jennie tepat  di depan wajahnya yang  hanya berjarak tak  sampai satu inchi tengah  mempoutkan  bibirnya.

  "Ya ampun sayang  ini baru jam  berapa? kenapa kau membangunkanku" gumam Lisa dengan suara paraunya.

  "Lisa aku mau melihat sunrise dari ujung bukit  sana" sahut  Jennie dengan  memasang Puppy eye's nya yang selalu membuat Lisa tak bisa mengatakan tidak.

  "Eemhh.. baiklah ayo. tapi berikan aku morning Kiss ku terlebih dahulu" sahut  Lisa sambil menyodorkan wajahnya pada Jennie.

   "Cuupp,, Cuupp.. Jenniepun memberikan ciuman sekilas pada bibir  Lisa sebanyak dua kali lalu dia meraih tangan Lisa dan menariknya. Dengan terhuyung Lisapun mengikuti  langkah Jennie menuju ujung bukit yang di  maksud yang hanya berjarak 100 meter dari Villa mereka.

  Tak lupa Lisapun membawa kamera saku kesayangannya dan juga ponselnya. "Ayoo Lisa cepetan" Teriak jennie  sambil berlari lari kecil di  depan lisa.

  "Sayang hati hati dengan langkahmu,  hari masih gelap" teriak Lisa memperingatkan Jennie yang terus berlarian kecil, maka terpaksa Lisapun ikut berlari untuk menyusul Jennie yang telah jauh di depannya.

  "sayang pelan pelan, nanti kau  bisa jatuh" seru lisa sambil meraih tangan  jennie, Jenniepun menoleh ke arah Lisa dan memelankan langkahnya.

   "Aku sudah tak sabar Hon ingin  segera melihat  sunrise di sana" sahut jennie  dengan suara manjanya.

  "Darimana kau tau jika ada pemandangan Sunrise yang  indah dari sini, bukankah kau  baru  pertama kali kemari?" tanya Lisa sambil menjajari langkah jennie.

  "Eeemm aku pernah melihat fotomu Hon di galeri ponselmu" sahut jennie dengan enteng.

  "Galeri ponselku, memang kau tau password ponselku" tanya Lisa lagi dan Jenniepun mengangguk. "Tapi kau tak pernah menayakan dan aku juga tak pernah memberitahumu sayang, lalu bagaimmana kau bisa tau Passworldku" gumam Lisa.

  "Kau ini sangat sederhana dan mudah di tebak Li, sekali tebak aku bisa tau jika Passworldmu adalah tanggal di mana kita mulai berpacaran" sahut Jennie dengan bangga.

  "Aaiisshh cerdas sekali sih kamu, tunangan siapa sih ini" seru Lisa sambil mencubit gemas pipi manduu Jennie.

  "tunangannya Lalisa manoban,," sahut jennie sambil memamerkan Gummy smilenya yang membuat Lisa semakin gemas dan mencuri satu Ciuman pada bibir jennie, kemudian merekapun melanjutkan langkah mereka hingga beberapa saat kemudian tibalah mereka di atas bukit yang menghadap langsung ke lautan lepas.

  "Lisaa pemandangannnya indah ssekali.." pekik  jennie sambil memandang semburat cahaya matahari yang masih bersembunyi di balik lautan di bawah sana.

  Lisapun tersenyum dan menghampiri jennie , di rapikannya rambut jennie yang berantakan akibat tiupan angin. "Iyaa sayang tempat ini memang sangat indah, selain sunrise kita juga bisa menikmati Sunset dari bukit sebelah sana" sahut Lisa sambil menunjuk perbukitan yang ada di sisi lain dari Vilanya.

  "Makanya aku meminta pada Dady untuk membeli Vila ini walaupun tadinya pemiliknya tak mau menjualnya tapi dengan tawaran harga 10 kali lipat ahirnya dia mau menjualnya" seru Lisa mengingat betapa mahalnya harga Vila beserta tanahnya di sini.

  "Kau ini sama persis dengan Appaku, jika sudah menyukai sesuatu maka tak akan  perduli berapapun  uang yang harus di keluarkan" dengus jennie

   "Itu karena kami sama sama seorang yang kelebihan uang sayang" sahut Lisa dengan bangganya.

A Venom Of Light Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang