Bagian 16 Masa Lalu Naira

57 3 0
                                    

Keberhasilan Naira Food di pameran KTT G20 di Bali dirayakan oleh segenap karyawan Naira Food.Sebagai bentuk syukur Naira berniat mengadakan acara syukuran di halaman parkir depan pabriknya yang sederhana.

Ia meminta semua karyawan untuk membawa anggota keluarganya untuk ikut serta merayakan keberhasilan usahanya.Khusus untuk Josi dan Jaka,Naira sudah menyiapkan bonus sejumlah uang.

"Terima kasih Bu Naira untuk bonusnya" ucap Jaka.

"Wah beneran nih Bu segini bonusnya?" tanya Josi kaget.

"Iya,kenapa? Kebanyakan,ya?" tanya balik Naira.

"Ibu bisa aja.Ntar dikurangin bonusnya" kata Josi bercanda.

"Oh iya acara syukuran nanti saya juga mengundang distibutor dari sekitaran Jabodetabek" kata Naira.

"Wih...pasti itu ibu-ibu fansnya pak Jaka.Selamat ya pak,bapak bakalan repot nanti" ledek Josi.

Setelah acara pembagian bonus selesai mereka bubar ke tempat kerja masing-masing.Jaka belum melupakan misinya untuk mengorek kehidupan masa lalu Naira.Namun kepada siapa kira-kira ia harus bertanya tentang masa lalu Naira.

"Mbak Josi tahu gak siapa karyawan yang paling lama bekerja sama Bu Naira?" selidik Jaka.

Josi berpikir sejenak sambil memainkan bola matanya ke kanan dan ke kiri,"Hemmmm siapa ya? Ah ya, pak Emir deh kayaknya.Dia udah lama kerja sama Bu Naira.Tapi kenapa Mas Jaka nanya gituan?"

"Gak kenapa napa.Mau nanya aja" jawab Jaka sekenanya.

"Oh iya,video yang saya kirim waktu Mas Jaka sakit di Bali itu udah dihapus,kan?"tanya Josi baru ingat akan kelakuan konyolnya itu.

"Belum"

"Lho kok belum? Dihapus dong, kalo Bu Naira tau bisa berabe"

"Biar aja.Itu kan ulah Mbak Josi"

"Lagian kenapa belum dihapus,sih?"

"Buat kenang-kenangan" jawab Jaka sambil ngeloyor meninggalkan Josi yang sedang panik.

"Kenang-kenangan?Kadang rada aneh juga tuh orang.Bodo amatlah.Gak mungkin juga dia viralin video itu" cerocos Josi.

Jaka mencari-cari keberadaan pak Emir di parkiran.Ia melihat pak Emir sedang ngopi dengan satpam pabrik di pos security.

"Pak dipanggil Pak Alex tuh" kata Jaka terpaksa berbohong supaya pak satpam pergi dari pos jaga.

"Tumben pak Alex panggil saya.Ya udah saya tinggal dulu sebentar ,pak Emir.Ngobrolnya dilanjutkan sama Pak Jaka saja.Monggo" kata pak satpam.

"Emang ngobrolin apa sih Pak Emir? Penasaran saya" pancing Jaka sengaja memulai pembicaraan.

"Anu Pak Jaka,cuma ngobrolin masalah keluarga" jawab pak Emir.

Pak Emir sebenarnya sudah curiga dengan keanehan Jaka yang tiba-tiba mendekatinya.Ia tahu Jaka berniat balas dendam pada Naira namun hingga saat ini Naira belum juga kena dan itu berkat usahanya menggagalkan niat jahat laki-laki ganteng itu.

"Ee pak Emir udah lama kerja sama Bu Naira?" tanya Jaka ragu-ragu.

"Sudah 10 tahun"

"Lama juga ya"

"Saya teman satu kampung Bu Naira,pak Jaka"

"Oh ya? Saya baru tahu itu"

"Saya berteman dengan Bu Naira dari SD" kata pak Emir.

"Kalo boleh saya tahu kenapa Bu Naira belum berumah tangga ya,pak?"

"Belum ketemu jodohnya,pak"

Jaka terkekeh sendiri.Ia sadar pertanyaannya itu konyol.

Ruang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang