Part 35 - Detektif Malik

2K 220 88
                                    

~Greyson's POV~

Duh sumpah kepala gue pusing banget. Gue sampe ga bisa ngeliat Luna sama Kayasa lagi ngapain. Yang jelas mereka sekarang lagi teriak-teriak dan gue gatau mereka ngomong apa.

"Grey, say something! Kenapa diem aja sih?!" Luna mengguncang-guncang tubuh gue.

"Greyson, masih lemes kali Lun.." gue mendengar suara itu dan seketika tamparan keras langsung gue rasain di pipi kanan gue. Sumpah ini sakit tapi ga kalah sakit sama kepala gue.

Gue akhirnya membaringkan kepala gue lagi di bantal setelah suasana kamar mulai sunyi. Ada sekitar dua puluh menitan gue tiduran sampai akhirnya suara nyokap gue terdengar.

"Jesus! Greyson, what happened with you?!" nyokap gue menepuk-nepuk pipi gue.

"Ahh Mom, I got headache.."

"Are you drunk?! Who allow you to drunk?" Gue cuma diem karena pandangan gue masih kabur. Gue bisa liat nyokap gue keluar terus balik lagi bawa gelas dan gatau isinya apaan.

"Drink it," gue segera meminum air itu sampai habis. Selang beberapa menit perut gue mual, gue berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perut gue. Membasuh muka, gue memandang wajah gue di depan cermin. Muka gue merah banget.

Sekarang pandangan gue udah jelas ga burem kaya tadi. Gue memandang kesekitar. Lah kok gue shirtless dah ._.

"Mom, kok pakaian aku pada lepas?" tanya gue bingung.

Nyokap gue memutar bola mata "Seharusnya Mom yang tanya seperti itu. Kamu habis ngapain? Luna tadi kesini dan tiba-tiba nangis lalu pulang."

Jadi tadi beneran Luna. Astaga gue ngapain aja sama Kayasa?

Gue duduk di tepi kasur sambil nutupin muka gue pake tangan.

"Kamu ga tidur sama Kayasa, 'kan?" tanya nyokap penasaran.

"I don't remember anything but I'm pretty sure I didn't sleep with her. Kayasa, dare me, If I could drink one shot tequilla she wants to void the engagement"

"Then you accepted her challenge until you can't control yourself to stop drinking? Greyson, you break her heart. She might already seen you naked and thought that you were making love with Kayasa"

Ok ini beneran konyol.

"I'm sorry, Mom.. Where is Kayasa?"

"I don't know. I never force you to marry her and to be honest I don't like her attitude, you better say an apology to Luna."

Gue mengangguk kecil sambil meraih pakaian gue. Setelah berpakaian lengkap gue keluar dari kamar. Mata gue mencari-cari keberadaan jalang ini.

Gue menemukan dia lagi ketawa-ketawa sama orang lain. Langsung aja gue tarik tangannya ketempat yang lebih sepi.

"What the fuck are you doing with me?! Lo bilang apa aja pas Luna dateng dan kenapa pakaian gue bisa berserakan dimana-mana?" tanya gue kesal.

"Duh, Grey. Santai dong. Lo masa lupa kita abis ngapain aja, nih bekasnya aja masih ada.." Kayasa menarik sedikit bagian gaunnya sehingga gue bisa liat lehernya yang ada bekas merah.

Dammit! Ini ga mungkin.

"Dasar tukang bohong! Ini pasti akal-akalan lo aja kan?!"

Kayasa tertawa sinis. Pengen banget gue abisin ni cewek lama-lama. Udah muak banget ngeliat mukanya.

"Ngapain si gue bohong dan Luna udah gue kasih tau kalo gue sama lo udah perang di atas ranjang.."

"Yas, lo bener-bener—" "GREYSON!!" baru aja tangan gue mau melayang buat nampar dia, bokap gue muncul dengan muka garang.

The Rebellion [Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang