Part 39 - Zayn Galau

1.6K 217 49
                                    

~Greyson's POV~

Selesai ngojek, gue langsung nelpon Zayn. Begitu sambungan ke delapan, dia ga kunjung juga ngangkat telpon gue. Gue coba telpon sekali lagi dan hasilnya sama. Akhirnya, gue balik sendirian aja.

Baru aja gue mau otw, hape gue geter-geter lagi.

"Kalo lo nyariin gue, gue ada di danau tempat biasa."

"Di danau? -_- ngapain tu anak disono,"

Perasaan gue rada ga enak, jadinya gue samperin aja Zayn.

Hari udah gelap, kurangnya pencahayaan bikin gue kesusahan nyari Zayn. Tapi karena motornya yang familiar, gue jadi gampang nemuin dia.

Zayn lagi duduk sambil memeluk kedua lututnya dengan posisi membelakangi gue. Gue langsung lepas helm dan berjalan kearahnya.

"Jay, lu ngapain disini?" tanya gue begitu jarak kita udah deket. Zayn ga menjawab, gue melongokan kepala gue kearahnya.

Eh'-' matanya merah dan ingusan.

"Lo nangis?" gue menepuk pundak Zayn. Zayn buru-buru mengusap hidungnya lalu menunduk "Jay, lo kanapa?" tanya gue mulai panik.

"Grey..."

"Hah?"

"Lu tai dah,"

"Kok jadi gue yang tai -____-"

"Iye lu tai jomblo pake ngajak-ngajak gue. Gue tau kita sohiban tapi kan gausah ngajakin gue jomblo juga,"

LAH....

"Lo jomblo?" tanya gue dengan ekspresi bloon dan Zayn menjawab dengan anggukan "KOK BISA??" teriak gue di deket kupingnya.

"Bisalah.." Zayn menatap kearah air danau yang tenang "Freza, malu punya pacar kaya gue. Dia malu pas tadi ketemu gue lagi ngojek," Zayn tertawa sengit dan menurut gue tawanya itu menyakitkan, "Ternyata selama ini dia ga bahagia sama gue. Dia malu, karena gue cuma orang biasa. Ga punya harta melimpah kaya dia,"

Hati gue tiba-tiba memanas denger penjelasan Zayn.

Cewek kampret, liat aja gue bales perbuatan lo.

Gue melayangkan tangan gue untuk menepuk pundak Zayn "Udah jangan sedih. Mungkin ini jalan Tuhan untuk ngasih tau lo kalau Freza bukan cewek baik-baik," Zayn mengangguk kecil "udah yo ah balik. MOVE ON man, cewek banyak"

Zayn mendelik ke gue "Emang lo udah bisa move on dari Luna?"

Gue nyengir kuda "Belom HEHEHE,"

"Sempak -____- nasehatin bisa tapi sendirinya jg masih stuck ama mantan,"

Kita berdua cekikikan berdua dan akhirnya balik kerumah masing-masing.

Besoknya, pas disekolah Zayn masih juga nguyu udah kaya ayam sakit. Gue ngeliatnya jadi ga tega. Ditambah, pada saat jam pelajaran guru killer Zayn sama sekali ga ngedengerin materinya. Dia malah bengong natap tembok yang penuh dengan coretan. Guru killer menurunkan kacamatanya sampai kehidung, lalu menatap kearah meja gue. Jantung gue langsung deg-degan, buru-buru gue menyikut lengan Zayn supaya dia noleh kearah guru.

"Zayn Javadd Malik," panggil sang guru dengan suara menggelegar.

Mati....Mati....

Zayn yang merasa terpanggil langsung menoleh dengan ekspresi datar.

"Kamu dengar apa yang saya jelaskan tadi?"

Zayn menatap gue lalu menggaruk-garukan kepala.

"KAMU DENGAR APA YANG SAYA JELASKAN TADI?!" ucapnya lagi dengan suara lebih tinggi. Setdah, ni guru kaga punya penyakit darah tinggi apa? Kerjaannya marah-marah mulu.

The Rebellion [Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang